MATARAM, KOMPAS.com - Wakil Rektor lll Universitas Mataram Bidang Kemahasiswaan Muhammad Natsir menyebutkan, dua mahasiswa yang meninggal terseret arus saat melaksanakan survei pendidikan dasar, murni akibat kejadian alam.
“Ini murni kejadian alam dan tidak ada proses kekerasan dan lain-lain, kejadian ini semata-mata diluar dugaan, karena mereka sedang melaksanakan Diksar Unit Kegiatan Fakultas Kelompok Pemerhati Sosial (KPS),” ujar Natsir saat melihat kondisi jenazah mahasiswanya, Minggu (3/11/2019).
Baca juga: Survei untuk Acara UKM, 2 Mahasiswa Unram Meninggal Terseret Arus Sungai
Natsir menyebutkan, berdasarkan informasi dari mahasiswa, kejadian berawal saat seorang korban bernama Widia Lasmita (23) sedang berdiri di atas batu.
Korban saat itu sedang menyusuri sungai untuk mengakhiri kegiatan.
Namun tak berselang lama, air sungai turun mengalir deras, karena terjadi hujan di bagian hulu.
Air yang deras menyeret korban bernama Widia Lasmita.
“Diketahui kondisi cuaca gerimis, tapi mereka tidak tahu kalau di atas itu hujan, sehingga tiba-tiba turun banjir," kata Natsir.
Menurut Natsir, mereka mencoba menghindar dan berusaha untuk melompati batu.
"Tapi air sudah membesar, sehingga Mita almarhumah itu duluan terbawa oleh arus,” tutur Natsir.
Sementara itu, korban benama Reza (29), berniat untuk menolong Mita.
Namun, Reza justru ikut terseret arus dan meninggal dunia.
“Kemudian almarhum si Reza berusaha untuk membantu, tetapi keduanya nahas,” kata Natsir.
Adapun, lokasi kejadian di mata air Jeruk Manis menuju Kokok Tereng, Dusun Gawah Buak, Desa Jeruk Manis, Lombok Timur.
Pada Minggu dini hari, jenazah korban atas nama Reza dibawa ke rumah orang tuanya yang berada di Kabupaten Sumbawa.
Sementara, korban atas nama Mita dipulangkan ke Kabupaten Dompu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.