Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Balita 2 Tahun yang Peluk Jenazah Ibunya di Kamar, Alami Trauma hingga Polisi Periksa Suami Korban

Kompas.com - 31/10/2019, 06:08 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Meskipun keluarga Marni (39), ibu dari balita berinisial EA (2), yang ditemukan meninggal di sampingnya di sebuah kamar indekos di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (28/10/2019), menolak untuk dilakukan otopsi, namun polisi belum menghentikan kasus tersebut.

Untuk mengungkap kematian Marni, aparat kepolsian Polrestabes Makassar pun sudah memeriksa beberapa saksi, selain itu. Ayah EA juga sudah dihubungi pihak polisi untuk diperiksa.

Sementara itu, AE balita yang berada di samping jenazahnya ibunya alami trauma. Namun, trauma yang dialami AE tidak terlalu parah tetapi juga tidak parah.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Berencana periksa ayah EA

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko KOMPAS.com/HIMAWAN Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa beberapa saksi meski keluarga korban tidak ingin penyidik kepolisian melakukan otopsi terhadap korban.

"Kita belum hentikan tapi mengumpulkan bukti-bukti lain, kalau tidak ada hasil penyelidikan kita hentikan. Namun jika kita temukan adanya tindak pidana yang masih dilanjutkan," kata Indratmoko saat diwawancara, Rabu (30/10/2019).

Indratmoko mengatakan, ayah EA juga sudah dihubungi dan pihaknya berencana memeriksa pria yang bertugas sebagai anggota TNI tersebut.

Baca juga: Polisi Periksa Suami Ibu yang Meninggal di Samping Anaknya di Kamar Kos

2. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.

Dijelaskan Indratmoko, terkait hasil visum luar yang dilakukan tim kedokteran kepolisian, pada jasad Marni tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Indratmoko menyebut, hanya ada lebam di bagian tubuh korban yang diduga disebabkan akibat kondisi mayat yang sudah berhari-hari baru ditemukan.

"Kemarin sudah direncanakan untuk otopsi, cuma keluarga menyampaikan bahwa mereka sudah menerima bahwa ini takdir kemudian meminta untuk segera diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

3. Keluarga tolak otopsi

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah saat diwawancara di ruangannya, Selasa (29/10/2019).KOMPAS.COM/HIMAWAN Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah saat diwawancara di ruangannya, Selasa (29/10/2019).

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah mengatakan, keluarga Marni menolak untuk dilakukan otopsi.

"Terakhir keluarga menyatakan masih akan berpikir-pikir terhadap otopsi itu sehingga mayat atas persetujuan penyidik dibawa ke rumah duka," katanya, Selasa (29/10/2019).

Dikatakan Farid, Marni merupakan istri dari seorang anggota TNI berinisial KB. Untuk melakukan proses otopsi juga melalui koordinasi dengan pimpinan TNI setempat.

"Kita memang masih mengharapkan suami (KB) korban untuk bisa dilakukan otopsi agar penyebab kematian bisa dilakukan. Mudah-mudahan keluarga korban mau kooperatif pada penyidik," ujarnya.

Baca juga: Keluarga Ibu Balita 2 Tahun yang Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Tolak Otopsi, Ini Alasannya

4. Memilih hidup berpisah

Salah satu kerabat korban bernama Lina membenarkan bahwa Marni memang merupakan istri dari KB yang merupakan anggota TNI di Makassar.

Ia mengatakan bahwa kedua pasangan tersebut memilih hidup terpisah meski saat ini masih belum resmi bercerai.

Lina mengatakan KB dan istrinya memiliki tiga orang anak. Di mana dua anak lelaki kakak dari EA tinggal bersama ayahnya.

"Jadi EA tinggal bersama ibunya," ujarnya.

Baca juga: Jenazah Ibu yang Meninggal Dipeluk Balita 2 Tahun Langsung Dikebumikan, Kematiannya Jadi Misteri

5. AE alami trauma

Ilustrasi traumaake1150sb Ilustrasi trauma

Hairiyah, psikolog yang didatangkan dinas perlindungan, pemberdayaan perempuan dan anak (DPPPA) Kota Makassar mengatakan, trauma yang dialami EA tidak terlalu parah tetapi juga tidak ringan.

Dari hasil pertemuannya dengan bocah tersebut, Hairiyah mengungkapkan bahwa EA masih sedikit kaget dan kebingungan saat tidak lagi melihat ibunya.

"Dilihatnya dari mana kalau trauma itu tidurnya hari pertama dan kedua itu dia gelisah, selalu teriak mama mama mama. Itu salah satu aspek dia mengalami trauma," ujarnya.

Hairiyah mengatakan, saat ini EA masih terus butuh perhatian. Ia pun mengungkapkan siap mendampingi korban hingga traumanya benar-benar pulih.

"Kita akan berkomunikasi dengan keluarganya, kita sudah bilang sama tantenya, kapanpun kami siap," ujarnya.

Baca juga: Balita 2 Tahun yang Peluk Jenazah Ibu Alami Trauma, Selalu Teriak Mama...Mama...

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Makassar, Himawan Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com