Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2019, 22:32 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Setelah Pusat Vulkanologi Mitigasi  Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Tangkuban Parahu dari waspada (level II) menjadi normal (level I), PT Graha Rani Putra Persada selaku Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu langsung gerak cepat membuka loket kunjungan, Senin (21/10/2019).

Seperti diketahui, Pasca-erupsi yang terjadi pada Jumat (26/7/2019) sore, kunjungan ke Taman Wisata Alam (TWA)  Gunung Tangkuban Parahu ditutup sementara.

Artinya, sudah hampir 3 bulan tidak ada kunjungan ke TWA Tangkuban Parahu.

"Alhamdulillah kita hari ini sudah beroperasi normal kembali. Loket kunjungan sudah dibuka jam 10.00 WIB tadi pagi," kata Direktur Utama PT GRPP Putra Kaban saat ditemui di pintu utama TWA Gunung Tangkuban Parahu, Bandung Barat, Jawa Barat, Senin siang.

Baca juga: Status Normal, Gunung Tangkuban Parahu Bisa Kembali Dikunjungi

Lebih lanjut, Putra Kaban menambahkan, selain kunjungan dari wisawatan domestik, tercatat ada puluhan orang turis asing yang  datang berkunjung untuk melihat Kawah Ratu, kunjungan utama di TWA Gunung Tangkuban Parahu.

"Kurang lebih ada 30 orang dari mancanegara. Sebagian ada yang dari Eropa," akunya.

Putra Kaban memastikan, saat ini Gunung Tangkuban Parahu sudah aman untuk dikunjungi.

Selain itu, selama kunjungan ditutup, dia mengklaim telah melakukan beberapa penambahan perangkat perangkat dan rambu-rambu peringatan untuk keselamatan pengunjung.

"Perbaikan di atas kami tetap berbenah agar di atas lebih bagus,  tetap terjaga kebersihannya,  keamanannya, lingkungannya," ungkapnya.

Selain itu, Putra Kaban mengatakan, perbaikan yang dilakukan pihaknya juga untuk langkah antisipasi menyambut musim penghujan.

"Kita terus berjaga-jaga sebentar lagi musim hujan. kami berjaga- jaga agar pengunjung nyaman. Marilah kembali datang ke Tangkuban Parahu karena Tangkuban Parahu sudah bersih aman dan nyaman," ujarnya.

Baca juga: Status Gunung Tangkuban Parahu Turun dari Waspada Menjadi Normal

Diberitakan sebelumnya, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Tangkuban Parahu dari waspada menjadi normal.

Hal tersebut terjadi berdasarkan pemantauan visual dan instrumental menunjukan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu berada pada pola penurunan.

Mengingat hal tersebut, Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, Gunung yang terkenal dengan legenda Sangkuriang ini sudah bisa kembali dikunjungi.

"Objek wisata bisa dibuka kembali," ujar Kasbani di Kantor PVMBG, Senin (21/10/2019).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com