Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Merapi Diduga Ikut Andil Memicu Angin Kencang

Kompas.com - 21/10/2019, 20:52 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Angin kencang melanda kawasan lereng Gunung Merapi terutama wilayah Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali.

Angin kencang di kawasan Merapi ini bersifat sangat lokal dan ada dugaan aktivitas Merapi turut andil memicu.

Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan, angin kencang di kawasan Gunung Merapi yang terjadi di wilayah Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Sleman bersifat sangat lokal.

Baca juga: Angin Kencang Tak Berhenti Terjang Permukiman Warga di Magelang, Ratusan Rumah Rusak

Sebab, selain mengacu kepada konsentrasi wilayah kerusakan, kecepatan anginnya pun berbeda dengan dataran rendah lainnya.

"Di lereng Merapi mencapai 80 km/jam (Skala Fujita) sedangkan pengukuran di Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta 16 km/jam," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (21/10/2019).

Reni menyampaikan, kejadian di lereng Merapi angin berembus cukup kencang secara lokal. Angin berhembus lebih kencang pada malam hari.

Diduga, aktivitas Gunung Merapi turut mempengaruhi terjadinya angin kencang.

"Ada dugaan aktivitas Merapi turut andil memicu kejadian bencana lokal angin kencang ini," jelasnya.

Dijelaskannya, aktivitas Gunung Merapi berupa awan panas pada tanggal 14 Oktober 2019 dan diikuti guguran lava pada tanggal 15 Oktober 2019 telah menyebabkan peningkatan suhu permukaan di Kawasan puncak. Sehingga tekanan udara di wilayah ini menjadi cukup rendah.

"Suhu yang lebih panas akibat erupsi Merapi dan guguran lava yang terjadi dalam waktu yang cukup lama, akan mampu menurunkan tekanan udara permukaan sehingga udara mengalir ke wilayah dengan suhu lebih panas tersebut," jelasnya.

Diungkapkanya, pada Minggu 20 Oktober 2019, pukul 19.30 WIB terjadi angin kencang yang disertai hujan sedang-lebat di kawasan Merapi meliputi Kecamatan Pakis, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Ngablak, dan Kecamatan Kajoran.

Angin kencang disertai hujan sedang -lebat tersebut, berdasarkan data BPBD Magelang menyebabkan atap rumah berterbangan dan pohon tumbang.

Angin kencang terjadi lagi pada Senin (21/10/2019) pukul 10.00 WIB di Kecamatan Selo Boyolali, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang dan di lereng sebelah barat-barat daya dan tenggara Merapi.

Angin kencang ini berdampak debu-debu tebal beterbangan hingga menutupi pandangan mata.

Baca juga: Satu Orang Meninggal dan Ribuan Mengungsi akibat Angin Kencang di Kota Batu

Kejadian hujan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang pada Minggu (20/10/2019) malam, lanjutnya, dipicu oleh anomali aliran angin lembah (angin mengalir dari lembah ke arah gunung) yang membawa udara dingin dan lembab sehingga terjadi kondensasi dan terbentuk awan Cumulonimbus (Cb) di lereng pegunungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com