YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Angin kencang melanda kawasan lereng Gunung Merapi terutama wilayah Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali.
Angin kencang di kawasan Merapi ini bersifat sangat lokal dan ada dugaan aktivitas Merapi turut andil memicu.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan, angin kencang di kawasan Gunung Merapi yang terjadi di wilayah Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Sleman bersifat sangat lokal.
Baca juga: Angin Kencang Tak Berhenti Terjang Permukiman Warga di Magelang, Ratusan Rumah Rusak
Sebab, selain mengacu kepada konsentrasi wilayah kerusakan, kecepatan anginnya pun berbeda dengan dataran rendah lainnya.
"Di lereng Merapi mencapai 80 km/jam (Skala Fujita) sedangkan pengukuran di Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta 16 km/jam," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (21/10/2019).
Reni menyampaikan, kejadian di lereng Merapi angin berembus cukup kencang secara lokal. Angin berhembus lebih kencang pada malam hari.
Diduga, aktivitas Gunung Merapi turut mempengaruhi terjadinya angin kencang.
"Ada dugaan aktivitas Merapi turut andil memicu kejadian bencana lokal angin kencang ini," jelasnya.
Dijelaskannya, aktivitas Gunung Merapi berupa awan panas pada tanggal 14 Oktober 2019 dan diikuti guguran lava pada tanggal 15 Oktober 2019 telah menyebabkan peningkatan suhu permukaan di Kawasan puncak. Sehingga tekanan udara di wilayah ini menjadi cukup rendah.
"Suhu yang lebih panas akibat erupsi Merapi dan guguran lava yang terjadi dalam waktu yang cukup lama, akan mampu menurunkan tekanan udara permukaan sehingga udara mengalir ke wilayah dengan suhu lebih panas tersebut," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.