Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Atlasindo Utama Bakal Kembali Menambang Gunung Sirnalanggeng hingga Tak Bersisa

Kompas.com - 17/10/2019, 06:15 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - PT Atlasindo Utama berencana menambang kembali Gunung Sirnalanggeng di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang.

Rencana ini pun menuai penolakan dari sejumlah pihak yang tak ingin gunung itu habis.

Kepala Teknik Tambang PT Atlasindo Utama Aris Wijaya pun memberikan keterangannya. 

Menurut dia, dalam dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) yang diajukan, pihaknya akan menambang batu andesit yang tersisa di Gunung Sirnalanggeng.

Di mana batu yang tersisa di gunung itu mencapai 2.609.760 bank meter cubic (bcm) atau setara 6.785.376 ton.

"Masih lama untuk (bisa) memperluas tambang sampai 3-4 tahun," kata Aris saat sidang UKL - UPL bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang di Swiss-Belinn Hotel Karawang, Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Dieksploitasi, Setengah Gunung Sirnalanggeng Hilang

Dalam dokumen UKL dan UPL yang diajukan PT Atlasindo Utama, Gunung Sirnalanggeng akan dikupas tanahnya menggunakan ekskavator, dibor menggunakan mesin blasting, hingga diledakkan menggunakan dinamit.

Kondisi Gunung Sinarlenggang ini saat ini tinggal separuhnya, karena sudah ditambang perusahaan itu sebelumnya.

Untuk menghancurkan batuan, perusahaan itu rencananya bakal menggunakan bahan peledak campuran seperti Ammonium Nitrate Fuel Oil (ANFO) dan dinamit lengkap dengan detonatornya.

Untuk satu tahun operasi, rencananya Atlasindo bakal menggunakan 4 ribu Kg dinamit, 175 ribu Kg ANFO dan 6.500 buah detonator.

Peledakan akan dilakukan saat tengah hari, antara pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Dalam dokumen UKL - UPL itu tertera, peledakan akan dilakukan tiga kali salam seminggu.

Dalam satu operasi peledakan, dinamit bakal disimpan di 50 lubang.

Baca juga: Warga Tuntut Penambangan Gunung Sirnalanggeng Ditutup karena Khawatir Resapan Air Hilang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com