Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Gaet Investor Asing, Jawa Barat Tawarkan Sejumlah Proyek Strategis

Kompas.com - 15/10/2019, 10:36 WIB
Mico Desrianto,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) akan menawarkan sejumlah proyek strategis kepada sekitar 300 investor asing saat West Java Investment Summit (WIJS) 2019.

Gelaran yang dilaksanakan di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jumat (18/10/2019), itu bertujuan menggejot investasi di Jawa Barat.

Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Eka Hendrawan, mengatakan proyek yang ditawarkan antara lain pembangunan monorail Bandung Raya.

Selain itu, Pemdaprov Jabat menawarkan proyek pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka dan Ciayumajakuning serta Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Jatigede dan Bandung Raya.

Lalu, ia melanjutkan, proyek pembangunan Aerocity BIJB, proyek pembangunan kawasan industri Segitiga Rebana di Cirebon, Subang, dan Majalengka, serta proyek pembangunan kawasan industri Lido di tiga kabupaten, yaitu Bogor‚ Sukabumi, dan Pangandaran.

"300 investor yang hadir berasal dari berbagai negara, sebut saja Belgia, Inggris, Prancis, Amerika, Kanada, Singapura, Korea Selatan, dan Tiongkok," ujar Eka dalam pernyataan tertulis, Selasa (15/10/2019).

Baca juga: Wagub Jabar Apresiasi Upaya Tasikmalaya Gairahkan Sektor Pariwisata

Ia menjelaskan, WJIS biasanya digelar dua tahun sekali.

"Tapi tahun ini kami ingin menyelenggarakan lebih baik, sesuai arahan Gubernur Jabar," jelas Eka.

Kegiatan WJIS 2019, imbuh dia, terbagi menjadi lima kegiatan utama, yaitu high level session, penandatanganan MoU kesepakatan investasi dan perdagangan, project consultation, one on one meeting, serta pameran investasi dan UMKM.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Group Advisory Pengembangan Ekonomi BI Jabar Pribadi Santoso menilai, perkembangan ekonomi Jabar baik.

Rata-rata pertumbuhan ekonomi tiga tahun terakhir sebesar 5,55 persen, Iebih baik dibandingkan rata-rata perekonomian nasional yang sebesar 5,07 persen.

Baca juga: Di West Java Green 2019, Pelaku Usaha Diajak Garap Bisnis Ramah Lingkungan

"Kinerja positif tersebut ditopang oleh sektor industri pengolahan dengan pangsa 42 persen (lapangan usaha) dan kinerja tingkat konsumsi khususnya konsumsi rumah tangga sebesar 65 persen," ujar Pribadi.

Dalam WJIS 2019, ia optimistis Jabar akan dapat menggaet banyak investor karena iklim investasi yang kondusif.

Pribadi menambahkan, melalui data Asian Competitiveness Index, tingkat daya saing Jabar naik ke posisi tiga pada 2018, setelah pada 2017 berada di posisi lima.

Peningkatan itu terjadi karena membaiknya ekonomi regional, fleksibilitas pasar tenaga kerja, kebijakan pemerintah, ketahanan fiskal, dan daya tarik terhadap investasi asing.

"Ini menciptakan peluang untuk mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru di Jabar," terang Pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com