Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Rumah dan Sekolah di Purwakarta Rusak Dihujani Batu Besar, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 09/10/2019, 19:32 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh rumah warga dan satu bangunan sekolah di Kampung Cihandeuleum, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, mengalami kerusakan setelah dihujani batu besar dari atas Gunung Cihandeuleum.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunuyudo Wisnu Andiko mengatakan, bahwa batu yang menghujani rumah warga itu merupakan dampak dari aktivitas blasting atau peledakan batu yang dilakukan oleh PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) pada Selasa (8/10/2019) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

"Dari hasil pengecekan di lapangan oleh anggota dan menurut keterangan saksi, batu tersebut jatuh dari ketinggian sekira 500 meter ke rumah warga yang ada di bawah gunung," kata Truno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/10/2019).

Baca juga: Batu-batu Besar Hujani Kampung di Purwakarta, 7 Rumah Rusak

Dari tujuh rumah warga dan satu bangunan sekolah, dua di antaranya mengalami kerusakan yang cukup parah. Sedangkan, yang lainnya mengalami kerusakan di beberapa titik setiap bangunannya.

Mengingat hal tersebut, aparat kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi warga terdampak ke tempat yang aman.

Meski tak menimbulkan korban jiwa, Polres Purwakarta menyiagakan personelnya di sekitar lokasi.

Sementara itu, Dansektor 13 Kolonel Inf Nazwardi Irham dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa pihaknya telah memprediksi hal tersebut.

Kronologinya, bahwa pekerjaan penambangan yang dilakukan PT MSS dilakukan dengan cara menggunakan bahan peledak di lokasi di Gunung Cihandelem.

Baca juga: Batu-batu Besar Hujani Kampung di Purwakarta, Dedi Mulyadi: Tutup Izin Tambang Batu!

 

Akibatnya, batu besar terlempar dan menimpa 2 unit rumah warga Kampung Cihandelem, dengan kerugian rumah rusak berat.

Setelah kejadian itu, Nazwardi kemudian memerintahkan Pasiops Sektor 13 Kapten Inf Bayu Danu untuk mendatangi tempat kejadian dengan mengikutsertakan pihak Danramil, kepolisian dan aparat desa.

"Informasi yang didapat di lapangan, bahwa saat kejadian para pemilik rumah sedang bekerja dan untungnya di wilayah tersebut ada alarm atau serine, sehingga saat serine tanda bahaya berbunyi warga pergi menghindar meninggalkan rumahnya masing-masing untuk menyelamatkan diri," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com