Komik ini sengaja dihadirkan, supaya anak muda juga mengetahui sejarah komik di Indonesia.
Pameran Yogyakarta Komik Weeks juga menampilkan karya Hasmi (Harya Suraminata).
Hasmi merupakan komikus yang dikenal berbagai kalangan dan usia lewat karyanya Gundala Putra Petir.
Karya Hasmi ini pernah dipentaskan dalam teater, ketoprak dan bahkan baru-baru saja diangkat dalam sebuah film.
Meski demikian, dalam pemeran Yogyakarta Komik Weeks, karya Hasmi yang dihadirkan bukan Gundala Putra Petir, tetapi berjudul Keris.
"Agar publik juga mengenal bahwa Pak Hasmi tidak hanya Gundala, tetapi ada komik wayangnya juga, ada komik tentang klenik juga," kata Catur.
Pameran Yogyakarta Komik Weeks menyuguhkan 60 karya.
Sebanyak 30 karya dari pemenang lomba komik Kukuruyug #5 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY.
Sedangkan, 30 karya lainya dari komikus Yogyakarta maupun dari luar daerah yang dipilih dari hasil kurasi. Salah satunya karya komikus asal Amerika Serikat.
"Kita ambil beberapa, karena kan beda dengan seni rupa yang karya itu misalnya berdiri sendiri. Komik kan bercerita, jadi kita ambil yang menurut kita penting untuk dipamerkan," ujar Catur.
Adapun, ide awal pameran Yogyakarta Komik Weeks dari kegiatan workshop dan lomba komik. Dua kegiatan tersebut sudah berlangsung rutin di Yogyakarta sejak 2015.
"Berjalan lima tahun, saya punya ide untuk mengangkat menjadi festival, agar publik mengenal luas dan atmosfernya terjaga. Jadi agar pameran di Yogya itu macam-macam, dan komik menjadi agenda budaya juga," kata Catur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.