AMBON, KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 6,8 yang mengguncang Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, tidak hanya berdampak pada jatuhnya korban jiwa.
Gempa bumi merusak rumah warga, sekolah, rumah ibadah dan fasilitas publik lainnya.
Gempa yang sangat kuat dirasakan itu juga mengakibatkan sebuah jalan sepanjang lebih dari 100 meter di Desa Kairatu, terbelah.
Saat berada di Kairatu pada Minggu (6/10/2019), Kompas.com ikut mendatangi lokasi tersebut dan menyaksikan langsung kondisi jalan yang rusak parah akibat getaran gempa bumi.
Baca juga: Kawasan Wisata Kawah Putih Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya
Berdasarkan pantauan, tampak jalan yang menghubungkan permukiman warga ke arah pantai Kairatu itu terbelah tidak beraturan.
Pada beberapa bagian, lubang dengan kedalaman lebih dari 1 meter.
Sementara, di sekitar lokasi tersebut, banyak bidang tanah yang mengalami retak.
Salah seorang warga setempat, Amin Piris mengatakan, warga baru mengetahui jalan tersebut terbelah, sekitar sehari setelah gempa tersebut terjadi.
"Besoknya setelah gempa, baru kita tahu ada jalan yang terbelah seperti itu,"kata Amin kepada Kompas.com.
Sebab, beredar informasi bahwa di kawasan tersebut masuk pada zona patahan.
Meski begitu, menurut Amin, banyak warga yang penasaran terus mendatangi lokasi tersebut.
"Kita di sini sangat khawatir, tapi banyak warga dari luar yang terus melihat kondisi jalan itu, mungkin mereka penasaran,"ujar Amin.
Selain di Desa Kairatu, kondisi tanah retak juga terjadi di Dusun Telaga Ratu, Desa Waimital dan Desa Waihatu, Kecamatan Kairatu Barat.
Baca juga: Susahnya Korban Gempa di Seram Barat, Sakit-sakitan, Tidur Beralaskan Tanah
Di dua desa ini, keretakan tanah bahkan terjadi di tengah permukiman warga.