Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Penampakan Jalan yang Terbelah akibat Gempa di Seram Barat

Kompas.com - 08/10/2019, 10:58 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 6,8 yang mengguncang Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, tidak hanya berdampak pada jatuhnya korban jiwa.

Gempa bumi merusak rumah warga, sekolah, rumah ibadah dan fasilitas publik lainnya.

Gempa yang sangat kuat dirasakan itu juga mengakibatkan sebuah jalan sepanjang lebih dari 100 meter di Desa Kairatu, terbelah. 

Saat berada di Kairatu pada Minggu (6/10/2019), Kompas.com ikut mendatangi lokasi tersebut dan menyaksikan langsung kondisi jalan yang rusak parah akibat getaran gempa bumi.

Baca juga: Kawasan Wisata Kawah Putih Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya

Berdasarkan pantauan, tampak jalan yang menghubungkan permukiman warga ke arah pantai Kairatu itu terbelah tidak beraturan.

Pada beberapa bagian, lubang dengan kedalaman lebih dari 1 meter.

Sementara, di sekitar lokasi tersebut, banyak bidang tanah yang mengalami retak.

Salah seorang warga setempat, Amin Piris mengatakan, warga baru mengetahui jalan tersebut terbelah, sekitar sehari setelah gempa tersebut terjadi.

"Besoknya setelah gempa, baru kita tahu ada jalan yang terbelah seperti itu,"kata Amin kepada Kompas.com.

Kondisi tanah yang terbelah di Desa Kairatu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pasca gempa bermagnitudo 6,8 yang mengguncang wilayah tersebut, Kamis (26/9/2019).KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY Kondisi tanah yang terbelah di Desa Kairatu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pasca gempa bermagnitudo 6,8 yang mengguncang wilayah tersebut, Kamis (26/9/2019).
Saat ini, warga mulai khawatir dengan kondisi tanah di kawasan itu.

Sebab, beredar informasi bahwa di kawasan tersebut masuk pada zona patahan.

Meski begitu, menurut Amin, banyak warga yang penasaran terus mendatangi lokasi tersebut.

"Kita di sini sangat khawatir, tapi banyak warga dari luar yang terus melihat kondisi jalan itu, mungkin mereka penasaran,"ujar Amin.

Selain di Desa Kairatu, kondisi tanah retak juga terjadi di Dusun Telaga Ratu, Desa Waimital dan Desa Waihatu, Kecamatan Kairatu Barat.

Baca juga: Susahnya Korban Gempa di Seram Barat, Sakit-sakitan, Tidur Beralaskan Tanah

Di dua desa ini, keretakan tanah bahkan terjadi di tengah permukiman warga.

"Kalau di Dusun Pakarena, kasusunya seperti di Desa Liang, ada muncul beberapa kolam besar seperti perigi juga, saat gempa terjadi ada semburan lumpur,"kata Indra, salah satu warga lainnya.

Sebelumnya, gempa magnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019), pukul 08.46 WIT.

Adapun, lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 kilometer timur laut Ambon-Maluku dan 9 kilometer Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Titik gempa dengan kedalaman 10 kilometer.

Akibat gempa tersebut, tercatat 38 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com