Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OTT di Lampung Utara, Pernah Jabat Camat Sebelum Jadi Bupati hingga Miliki Kekayaan Rp 2,3 M

Kompas.com - 08/10/2019, 07:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebelum menjabat Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara menjabat sebagai Camat Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Rizki, pemilik gerai jahit yang berada di samping rumah pribadi Agung mengatakan tetangganya dikenal sebagai camat yang sering berinteraksi dengan warganya.

“Kami tetanggaan sejak tahun 2008. Dulu sering (salat) Jumat bareng. Orangnya baik, sering kasih sumbangan. Tapi sejak jadi Bupati memang jarang pulang, paling ada orang yang bersih-bersih di rumahnya,” kata Rizki saat ditemui, Senin (7/10/2019).

Baca juga: Bupati Lampung Utara yang Kena OTT KPK Dikenal Royal

Ia juga bercerita saat masih menjadi camat, Agung sering berkumpul dengan tetangganya.

Hal senada juga diceritakan Syahruddin, Ketua RT 05 Lingkungan UU. Menurutnya, saat sedang berada di rumah pribadinya, Agung kerap berkumpul dengan warga.

“Terakhir, dia (Agung) ngundang seluruh warga sini, makan-makan di rumahnya habis pelantikan Maret kemarin,” kata Syahruddin.

Baca juga: OTT Bupati Lampung Utara, Ini Kesan Warga soal Agung Sebelum Jadi Bupati

Syahruddin juga mengatakan, Agung terkenal royal dan tidak segan memberikan sumbangan kepada warga, khususnya ke masjid yang ada di lingkungan itu.

Agung, kata Syahruddin, sudah tercatat sebagai pemberi bantuan hewan kurban ke masjid. Terakhir, Agung menyumbangkan satu ekor kambing.

"Pas puasa juga biasanya ngasih sumbangan buat masjid di sini," katanya.

 

Disoraki hingga warga potong kambing di halaman pemda

Sejumlah warga memotong kambing sebagai aksi simbolis dan rasa syukur atas penangkapan Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara oleh KPK, Senin (7/10/2019) siang. Agung menjadi bupati kelima dari Provinsi Lampung yang ditangkap KPK.ISTIMEWA Sejumlah warga memotong kambing sebagai aksi simbolis dan rasa syukur atas penangkapan Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara oleh KPK, Senin (7/10/2019) siang. Agung menjadi bupati kelima dari Provinsi Lampung yang ditangkap KPK.
Dari video yang diterima Kompas.com, terlihar warga bersorak saat tiga mobil yang diduga kendaraan operasional KPK keluar dari rumah dinas Bupati Lampung Utara Minggu (6/10/2019).

Agung Ilmu Mangkunegara ditangkap KPK bersama dengan sejumlah orang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Agung tertangkap tangan saat ada penyerahan uang dari sejumlah orang di rumah dinas bupati. Tim KPK mendatangi rumah dinas pada sore hari.

Sementara itu, Senin (7/10/219 warga memotong kambing di halaman Kantor Pemerintah Daerah Lampung Utara.

Baca juga: OTT KPK, Bupati Lampung Utara Diamankan di Rumah Dinasnya, Disoraki Warga

Koordinator aksi, Sandi Fernanda mengatakan, pemotongan hewan itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas penangkapan Agung di rumah dinas dalam dugaan kasus korupsi.

“Kemarin kita mendengar Bupati ditangkap KPK, tapi itu bukan kabar sedih. Kabar itu membuat hati kami lega, karena tidak ada lagi pemimpin yang zalim,” kata Sandi saat dihubungi, Senin (7/10/2019).

Sandi menambahkan, pemotongan kambing itu juga sebagai apresiasi dan dukungan terhadap kinerja KPK yang sudah berhasil mengungkap praktik korupsi di kabupaten mereka.

“Atas nama masyarakat Lampung Utara, kami berharap KPK mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” kata Sandi.

Baca juga: Bersyukur Bupati Ditangkap KPK, Warga Potong Kambing di Halaman Pemda

 

Terkait proyek Dinas PUPR dan Perdagangan

Korupsi.s3images.coroflot.com Korupsi.
Selain Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara, KPK juga mengamankan orang kepercayaan Agung, Raden Syahril, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lampung Utara Syahbuddin, dan Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara Wan Hendri.

Kemudian, Chandra Safari dan Hendra Wijaya Saleh, keduanya dari pihak swasta.

"Para tersangka ditahan 20 hari pertama," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/10/2019).

Memnurut keterangan, Agung ditahan di rumah tahanan (rutan) Pomdam Jaya Guntu dan Raden di rutan Kepolisian Metro Jakarta Pusat.

Baca juga: OTT Bupati Lampung Utara Terkait Proyek Dinas PUPR dan Perdagangan

Sementara Chandra dan Hendra ditahan di rutan Kepolisian Saerah Metro Jaya. Sedangkan Syahbuddin dan Wan Hendri di Kepolisian Metro Jakarta Timur.

Enam tersangka diamankan terkait korupsi proyek di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan di Kabupaten Lampung Utara.

Saat OTT, tim KPK mengamankan Rp728 juta.

Dalam kasus ini, Agung, Raden, Syahbuddin, dan Wan Hendri diduga sebagai penerima. Sedangkan Chandra dan Hendra sebagai pemberi.

Baca juga: OTT Bupati Lampung Utara, KPK Amankan Total Rp 728 Juta

 

Miliki harta kekayaan 2,3 miliar

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Dilansir dari Kompas.com, menurut data LHKPN terbaru periode 2018, Agung memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.365.215.981.

Sebagian besar harta kekayaannya berupa tanah dan bangunan yang bernilai Rp 1.100.000.000.

Tercatat, ada 4 bidang tanah milikinya dan seluruhnya berada di Kota Bandar Lampung.

Sementara itu, harta kekayaan Agung di kategori alat transportasi dan mesin berjumlah Rp 557.000.000.

Baca juga: Terjaring OTT KPK, Berapa Harta Kekayaan Bupati Lampung Utara?

Rinciannya adalah satu mobil Toyota Fortuner tahun 2017, satu mobil Toyota Avanza tahun 2010, dan satu buah motor Yamaha Mio Soul tahun 2012.

Dalam kategori harta bergerak lainnya, jumlah harta kekayaannya senilai Rp 307.500.000.

Agung juga memiliki harta kekayaan di kategori kas dan setara kas dengan besaran Rp 400.715.981.

SUMBER: KOMPAS.com ( Christoforus Ristianto, Ahmad Naufal Dzulfaroh, Tri Purna Jaya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com