Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, polisi di Surabaya memang berusaha mendinginkan aksi demonstrasi dengan cara sederhana, tapi menyentuh.
"Cara seperti itu diharapkan bisa langsung menyentuh psikologi massa untuk menggelar aksi dengan cara damai. Namun, aspirasi bisa tetap tersalurkan," ujar dia.
Dalam aksinya, massa buruh dari sejumlah daerah di Jatim itu menyuarakan beberapa tuntutan seperti penolakan atas kenaikan iuran BPJS, penolakan terhadap revisi PP 78 Tahun 2015, serta penolakan terhadap revisi UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Baca juga: Humor di Spanduk Demo Mahasiswa Bisa Buka Kesadaran Politik Milenial
Perwakilan buruh sempat diterima berdialog dengan pimpinan DPRD Jatim untuk menyalurkan aspirasi mereka.
Usai berdialog, aksi buruh berakhir dan mereka membubarkan diri dari depan gedung DPRD Jatim.
Sebelumnya, spanduk dan poster nyeleneh dan menggelitik juga terlebih dahulu digunakan mahasiswa saat demo di DPR RI, Jakarta, serta di sejumlah daerah.
Mahasiswa demo menolak UU KPK dan sejumlah RUU yang dianggap bermasalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.