Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2019, 15:43 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Muhammad Qoimuddin dan sejumlah kerabatnya, Senin (30/9/2019) sudah kembali di tengah-tengah keluarganya. Dia kembali bertemu 2 anak dan isterinya di Desa Taman Sareh, Sampang, Jawa Timur.

Minggu malam kemarin, pria 31 tahun itu bersama puluhan warga Sampang dipulangkan bersama dari tempat transit milik Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Pemprov Jatim di Surabaya.

Jumat sebelumnya, dia bersama ratusan pendatang di Wamena, Jayawijaya, Papua, diterbangkan dengan pesawat Hercules, untuk keluar dari Wamena pasca kerusuhan aksi Senin (23/9/2019) lalu.

"Ada ratusan pendatang yang ikut pesawat, ada turun di Timika dan daerah lain," katanya, Minggu (29/9/2019).

Baca juga: Punya Hubungan secara Emosi dengan Wamena, Ridwan Kamil Siap Galang Bantuan

Muhammad Qoimuddin sendiri ikut di pesawat bersama adik dan sejumlah kerabatnya. Dari Wamena, dia diangkut pesawat Hercules selama 2 hari melintas Timika, Biak, Makasar hingga ke Semarang. Dari Semarang, dia 39 orang lainnya diangkut bus ke Surabaya.

Masih belum hilang dari ingatan, Senin siang pekan lalu, dia melihat ratusan massa yang tiba-tiba menyerang rumah kosnya di Jalan Hom Hom distrik Wamena. Massa mencari para pendatang dan mengusirnya.

"Massa berteriak-teriak Papua Merdeka," jelasnya.

Rekannya yang masih ada di dalam rumah terpaksa harus naik ke atap dan keluar lewat atap, karena rumah kost nya dibakar massa.

"Motor saya yang biasa saya pakai ojek juga dibakar," ujarnya.

Loncat dari atap kos

Untungnya, dia dan adik bersama kerabatnya berhasil melarikan diri ke kantor Polres. Qoimuddin mengaku memilih kabur dan tidak melawan, karena jumlah massa yang cukup banyak.

"Massanya ratusan, ada yang pakai seragam, sepertinya orang tua, tapi pakai seragam," ujarnya.

Ashari, pengungsi lainnya mengatakan, kabur lewat atap adalah pilihan terakhir.

"Kita tidak bisa keluar. Pintu saya kasih batu, biar tidak bisa dibuka, dan kami loncat dari atap rumah menuju belakang rumah. Tingginya lebih dari 3 meter," ujarnya.

Qoimudin dan Ashari kini kehilangan mata pencahariannya sebagai tukang ojek di Wamena. "Saya tidak tahu lagi setelah ini bagaimana, yang penting menyelamatkan nyawa dulu," ujarnya.

Keduanya sudah sejak 6 tahun lalu merantau ke Wamene untuk bekerja sebagai tukang ojek. Di sana, keduanya indekost di rumah milik warga yang juga pendatang.

Baca juga: Jokowi Sebut Pembunuh dan Perusuh di Wamena Sudah Ditangkap

Tanggapan Khofifah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat ini mengaku masih berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mendata warga Jawa Timur yang masih ada di Wamena.

"Saat ini masih didata berapa yang masih ada di sana," jelasnya.

Pihaknya dengan instansi terkait saat ini sedang membicarakan tentang pekerjaan pengganti para pengungsi agar tetap berpenghasilan meski sudah tidak lagi di Wamena.

"Yang pasti saat ini, kita sama sama harus menjaga suasana tetap kondusif, karena bagaimanapun juga, ini adalah bagian dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap mantan Menteri Sosial ini. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com