Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik 2 Mahasiswa Universitas Halu Oleo Tewas Saat Demo di Kendari

Kompas.com - 27/09/2019, 14:49 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Aksi demo mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019), berakhir ricuh. Akibatnya, dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) meninggal dunia.

Dua mahasiswa tersebut ialah Randy (21) dari Fakultas Perikanan dan Kelautan dan Yusuf Kardawi dari Teknik Sipil.

Immawan Randy meninggal akibat luka tembak di dada sebelah kanan selebar 5 sentimeter dengan kedalaman 10 sentimeter.

Yusuf meninggal setelah sebelumnya sempat dirawat di RSU Bahteramas. Yusuf mengalami benturan di kepala dan terdapat sekitar lima luka dengan panjang sekitar empat sampai lima sentimeter.

Sementara itu, keluarga besar Randy meminta pertanggungjawaban petinggi Polri yang menyebabkan mahasiswa tewas karena diduga luka tembak.

Berikut ini fakta di balik dua mahasiswa UHO yang tewas saat demo:

1. Kronologi dua mahasiswa tewas saat demo di kendari

Gubernur Sultra Ali Mazi dan Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh berdoa untuk kesembuhan Mahasiswa UHO Kendari, Yusuf Kardawi yang dirawat pasca kerusuhan pasca-demonstrasi di gedung setempat. Foto dokumen Dinas Kominfo SultraKOMPAS.com/KIKI ANDI PATI Gubernur Sultra Ali Mazi dan Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh berdoa untuk kesembuhan Mahasiswa UHO Kendari, Yusuf Kardawi yang dirawat pasca kerusuhan pasca-demonstrasi di gedung setempat. Foto dokumen Dinas Kominfo Sultra

Kepala Bidang Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, saat itu mahasiswa sedang berdemo mulai pukul 11.30 Wita.

Harry mengatakan, Ketua DPRD Sultra meminta perwakilan mahasiswa untuk melakukan audensi, sebagian mahasiswa sempat menyepakati hal itu. Namun, tak berapa lama massa yang demo terbelah.

Menurut Harry, ada yang berupaya masuk ke dalam Gedung DPRD. Kemudian, sekitar pukul 15.30 Wita, dari kerumunan massa, diketahui ada mahasiswa yang terluka. Mahasiswa tersebut ialah Randy.

Mahasiswa itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Korem yang paling dekat dengan DPRD Sultra untuk mendapat perawatan. Namun, nyawa Randy sudah tidak dapat tertolong.

"Pada saat dibawa dan sudah berada di Korem dan dilakukan tindakan medis dokter Korem, (mahasiswa ) sudah meninggal," ujar Harry.

Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto mengatakan, Yusuf adalah pasien rujukan dari RS Ismoyo Korem 143/Haluoleo.

Yusuf mengalami benturan di kepala dan terdapat sekitar lima luka dengan panjang sekitar 4 sampai 5 sentimeter.

“Pas masuk di sini sudah koma, dan sampai sekarang kondisinya juga koma dan sementara dirawat,” ujar Sjarif pada Kamis malam.

Menurut dia, luka di kepala Yusuf itu tidak beraturan posisinya sehingga saat dilakukan tindakan operasi oleh dokter, butuh tambahan darah.

Namun, belum dapat dipastikan benturan yang menyebabkan luka di kepala mahasiswa D3 itu dari benda tajam atau benda tumpul.

“Diagnosisnya itu dia banyak terkena benturan, laporan dari teman-teman. Posisi lukanya beda-beda, cukup banyak, sekitar lima,” kata Sjarif.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Tewas akibat Luka Tembak

2. Keluarga minta pertanggungjawaban Polri

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Rasmin, salah satu keluarga Randy, meminta pertanggungjawaban petinggi Polri.

“Kami dari pihak keluarga menginginkan bentuk tanggung jawab kepolisian dalam hal ini. Jadi bagaimana bentuk tanggung jawabnya, entah seperti apa, kami butuhkan tanggung jawab” katanya, Jumat (27/9/2019).

Keluarga korban sangat menyayangkan terjadinya peristiwa sampai menyebabkan Randy tewas karena luka tembak.

“Kami dari keluarga besar, mengutuk keras tindakan ini, kalau itu benar terjadi (penembakan). Hanya kan informasi belum pasti juga, memang anak ini kebanggaan kami,” ujarnya.

Baca juga: Keluarga Mahasiswa Halu Oleo Kendari yang Tewas Minta Tanggung Jawab Polri

3. Din Syamsudin minta diusut tuntas

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat melayat ke rumah duka Presiden ketiga Habibie di kawasan Patra Kuningan, Rabu (11/9/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat melayat ke rumah duka Presiden ketiga Habibie di kawasan Patra Kuningan, Rabu (11/9/2019).

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus kematian Randy.

Din berharap, kasus kematian mahasiswa IMM tersebut dapat diproses secara hukum dengan transparan.

Bahkan, Din mengusulkan agar tim internal IMM melakukan pemeriksaan jenazah untuk memastikan penyebab kematian.

"Mendorong pengusutan yang jujur dan transparan. Dan agar tidak menimbulkan fitnah, sebaiknya dilakukan otopsi oleh tim internal Muhammadiyah," ujar Din dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Din Syamsuddin Dorong Pengusutan Kematian Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari

4. Jenazah Randy disambut isak tangis

Kedatangan jenazah korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari , Randy disambut isak tangis keluarganya di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi tenggara, Jumat (27/9/2019) pagi.Hand Out Kedatangan jenazah korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari , Randy disambut isak tangis keluarganya di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi tenggara, Jumat (27/9/2019) pagi.

Kedatangan jenazah Randy disambut isak tangis keluarga di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Jumat (27/9/2019) pagi.

Isak tangis keluarga pecah saat mobil jenazah tiba di depan rumah orangtua Randy.

Ratusan warga desa yang telah menunggu sejak pagi kemudian membantu mengangkat peti jenazah masuk ke dalam rumah.

Keluarga Randy menangis histeris hingga tak sadarkan diri.

“Kami dari keluarga sangat menyayangkan sikap, entah itu benar atau tidak, bahwa anak ini terkena peluru tajam, yang jelas kami dari keluarga sangat menyayangkan ini,” kata seorang anggota keluarga Randy, Rasmin, Jumat.

Baca juga: Kedatangan Jenazah Mahasiswa Halu Oleo Kendari Disambut Isak Tangis Keluarga

5. IMM Bali minta usut kematian 2 mahasiswa Kendari

Ilustrasi tewas.Shutterstock Ilustrasi tewas.

Kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo itu banyak mendapat desakan dari berbagai pihak untuk melakukan pengusutan secara tuntas.

Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bali Ardi Pratama Mega Putra mendesak pengusutan secara tuntas meninggalnya 2 mahasiswa tersebut.

Ardi mengatakan, tewasnya Randy akibat luka tembak di bagian dada merupakan preseden buruk dalam penanganan unjuk rasa.

"Pihak keamanan seharusnya mengedepankan cara-cara persuasif serta lebih manusiawi dalam upaya menjaga kondusivitas selama berlangsungnya aksi," kata Ardi saat dihubungi, Jumat (27/9/2019).

Baca juga: IMM Bali: Usut Tuntas Kematian 2 Mahasiswa di Kendari

Sumber: KOMPAS.com (Abba Gabrillin, Defrianto Neke)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com