Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin Dorong Pengusutan Kematian Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari

Kompas.com - 27/09/2019, 07:44 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus kematian mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Immawan Muhammad Randi.

Adapun, Randi merupakan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Din berharap, kasus kematian mahasiswa IMM tersebut dapat diproses secara hukum dengan transparan.

Bahkan, Din mengusulkan agar tim internal IMM melakukan pemeriksaan jenazah untuk memastikan penyebab kematian.

"Mendorong pengusutan yang jujur dan transparan. Dan agar tidak menimbulkan fitnah, sebaiknya dilakukan autopsi oleh tim internal Muhammadiyah," ujar Din dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

Baca juga: Kronologi Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Tewas akibat Luka Tembak

Din juga meminta agar segenap keluarga besar IMM/AMM di seluruh Tanah Air tetap tenang dan tidak terhasut untuk melakukan tindakan anarkis.

Selain itu, Din meminta agar kader IMM menerima peristiwa ini sebagai musibah dan tragedi demokrasi akibat tindakan represif yang patut disesalkan.

"Saya berpesan kepada segenap keluarga besar IMM/AMM di seluruh Tanah Air, memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT, agar almarhum memeroleh husnul khatimah," kata Din.

Sebelumnya, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, tewas karena luka tembak di dada saat demo di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis.

Dokter Yudi Ashari yang menangani Randi di Rumah Sakit Ismoyo Kendari mengatakan, mahasiswa Universitas Halu Oleo itu terluka di dada sebelah kanan selebar 5 sentimeter, dengan kedalaman 10 sentimeter.

Dokter menduga, luka tersebut akibat benda tajam berupa peluru.

"Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," kata Yudi.

Yudi menjelaskan, peluru tidak mengenai organ vital.

Namun, udara yang masuk ke dalam rongga dada tidak bisa keluar atau menekan ke dalam.

"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Yudi.

Baca juga: Satu Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Masih Koma akibat Luka Parah di Kepala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com