JAYAPURA, KOMPAS.com - Pascakerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada 23 September lalu, sebanyak 5.000 warga mengungsi.
Gubernur Papua Lukas Enembe yang pada Rabu (25/9/2019) menemui para pengungsi meminta mereka untuk menghilangkan rasa takut dan kembali ke rumahnya masing-masing.
"Kami harap mereka ibu-ibu yang sakit dan anak-anak boleh mengungsi, tapi yang lain kita tidak boleh mengungsi dan takut. Kita ini Indonesia, berada di wilayah Republik Indonesia," tutur dia.
Baca juga: Korban Kerusuhan Wamena Bertambah Jadi 30 Orang, Ini Pernyataan Gubernur Papua
Namun, Lukas juga menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua akan mengakomodir kebutuhan warga selama mereka masih mengungsi.
Bagi korban yang kehilangan tempat tinggal, Lukas memastikan Pemprov Papua akan memberikan bantuan.
"Kami akan bantu mereka yang rumahnya terbakar, namun kami menunggu pendataan termasuk pembangunan kantor pemerintah," kata dia.
Lukas juga meminta agar para korban yang sebelumnya memiliki tempat usaha bisa kembali melakukan aktivitasnya seperti semula.
Baca juga: 7 Pelaku Diduga Dalang Kerusuhan Wamena Ditangkap
"Saya harapkan distribusi barang dan makanan bisa terjadi dengan dibukanya tempat usaha," ucap dia.
Hingga Rabu, kerusuhan Wamena telah menyebabkan 30 orang tewas dan 76 luka-luka.
Dari sisi kerugian material, 80 kendaraan roda empat, 30 kendaraan roda dua, 150 rumah dan pertokoan, dan 5 kantor pemerintahan hangus terbakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.