Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dilarang Membawa Senjata Tajam di Kota Wamena

Kompas.com - 25/09/2019, 18:18 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

WAMENA, KOMPAS.com – Pemerintah dan aparat TNI dan Polri meminta masyarakat tak membawa senjata tajam di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Hal ini disampaikan kepada masyarakat, lantaran masyarakat merasa takut dan menjadi korban aksi demo yang dilakukan para pelajar yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua menegaskan, ia telah meminta aparat keamanan untuk melakukan sweeping kepada masyarakat yang membawa senjata tajam di dalam Kota Wamena atau di lokasi pengungsian.

Baca juga: Warga Penuhi Pangkalan TNI AU, Ingin Keluar dari Wamena

“Lahkah sweeping alat tajam ini diambil pemerintah daerah agar tidak menimbulkan ke kekhawatiran masyarakat dan ini sudah kami diintruksikan. Pemda atau saya sendiri juga telah turun untuk menyampaikan kepada masyarakat yang ada di pinggiran jalan, untuk tidak terprovokasi dengan isu hoaks, hingga menimbulkan aksi serang antar masyarakat,” kata Jhon, Rabu (25/9/2019).

Bupati menegaskan, telah menjamin keamanan masyarakat di wilayahnya, dan pemerintah bersama aparat keamanan, untuk mengembalikan situasi kota ini menjadi aman.

Ia menegaskan TNI/ Polri telah menempatkan sejumlah aparat gabungan di beberapa jalan masuk ke Kota Wamena, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama terjadi.

“Jangan lagi membawa senjata tajam di jalanan,” beber dia.

Baca juga: Korban Tewas Kerusuhan Wamena Bertambah Jadi 29 Orang

Kepala Distrik Kurulu Yuda Dafarius Dabi menyatakan, atas nama asosiasi, 40 kepala distrik dan 328 kampung di Jayawijaya menyatakan, jika tidak boleh lagi ada yang membawa alat tajam di Jayawijaya.

Ia menegaskan, budaya di Kabupaten Jayawijaya tak ada yang membawa alat tajam di jalan-jalan, sehingga pihaknya juga melarang masyarakat membawa alat tajam.

“Kami di wilayah distrik dan kampung yang ada di luar Kota Wamena itu aman dan terkendali, tak ada pergerakan masa atau apapun , masalah yang ada ini terjadi hanya di kota saja sehingga kami pastikan situasi di distrik dan kampung itu aman terkendali,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com