Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-kerusuhan Wamena, 5.000 Orang Mengungsi

Kompas.com - 24/09/2019, 19:59 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, menyebabkan banyak bangunan rusak dan terbakar.

Akibatnya, hingga kini ribuan warga memilih mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

"Total yang saat ini mengungsi sekitar 5.000 orang," ucap Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, saat dihubungi, Selasa (24/9/2019).

Selain karena rumahnya terbakar, sebagian warga memilih mengungsi karena takut terjadi aksi susulan.

Baca juga: 28 Tewas akibat Kerusuhan Wamena, Ditemukan Jenazah Satu Keluarga Terbakar

Sementara, Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebut, saat ini terdapat ada 4 titik pengungsian di Wamena.

"Saat ini pengungsi ada di Polres Jayawijaya, Kodim, DPRD Jayawijaya dan Aula Gereja. 4 lokasi tersebut seperti melingkar," ujar dia.

Kondisi di pengungsian, sambung Kamal, kini lebih terakomodir karena ketersediaan bahan pokok sudah cukup memadai, tidak seperti hari sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Baca juga: 9 Polisi Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Zaenal Abidin

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Sementara Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar (hoaks).

Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengkonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com