Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Tewas akibat Kerusuhan Wamena, Ditemukan Jenazah Satu Keluarga Terbakar

Kompas.com - 24/09/2019, 18:56 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Jumlah korban akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terus bertambah.

Hingga Selasa (24/9/2019) malam, jumlahnya telah mencapai 28 orang yang ditemukan dalam keadaan tewas.

"Sampai tadi malam ditemukan 17 meninggal dunia, namun setelah satu hari melakukan pencarian di beberapa tempat yang dibakar, ditemukan beberapa jenazah, total sudah 28 orang tewas," ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Selasa (24/9/2019).

Kamal menyayangkan aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan kondusif tiba-tiba berubah menjadi anarkistis.

Baca juga: Gubernur Papua Bentuk Tim Investigasi soal Kerusuhan Wamena

Bahkan, saat aparat gabungan melakukan pembersihan, ditemukan ada satu keluarga yang tewas terbakar.

"Bahkan, ada yang satu keluarga, 5 orang. Kami tahu karena tetangganya yang menunjukan," kata dia.

Menurut Kamal, para korban tewas rata-rata mengalami luka bacok, luka bakar, tusukan dan luka akibat terkena benda tumpul.

Hingga kini, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka kasus kerusuhan Wamena, namun kepolisian telah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.

"6 sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto menyebut, korban luka-luka akibat kerusuhan tersebut mencapai 70 orang.

Menurut dia, sebagian besar korban mengalami luka bakar. "Ada yang luka bakar, terkena batu, kena panah," kata dia.

Aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

Baca juga: Polisi Tambah Personel Amankan Pendatang di Wamena

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Sementara Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar (hoaks).

Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengkonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com