Salin Artikel

Pasca-kerusuhan Wamena, 5.000 Orang Mengungsi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, menyebabkan banyak bangunan rusak dan terbakar.

Akibatnya, hingga kini ribuan warga memilih mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

"Total yang saat ini mengungsi sekitar 5.000 orang," ucap Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, saat dihubungi, Selasa (24/9/2019).

Selain karena rumahnya terbakar, sebagian warga memilih mengungsi karena takut terjadi aksi susulan.

Sementara, Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebut, saat ini terdapat ada 4 titik pengungsian di Wamena.

"Saat ini pengungsi ada di Polres Jayawijaya, Kodim, DPRD Jayawijaya dan Aula Gereja. 4 lokasi tersebut seperti melingkar," ujar dia.

Kondisi di pengungsian, sambung Kamal, kini lebih terakomodir karena ketersediaan bahan pokok sudah cukup memadai, tidak seperti hari sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Sementara Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar (hoaks).

Rudolf mengklaim kepolisian sudah mengkonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/24/19590391/pasca-kerusuhan-wamena-5000-orang-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke