Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Siswi SMP Dicabuli Dukun Palsu, Warga Diimbau Hati-hati Berobat

Kompas.com - 17/09/2019, 16:55 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Polisi meminta warga berhati-hati, termasuk saat memilih tempat berobat. Hal ini disampaikan menyusul adanya siswi SMP di Karawang yang dicabuli dukun palsu, dengan dalih mengobati gangguan supratural.

"Kami mengimbau masyarakat lebih berhati-hati. Dan laporkan setiap ada pelecehan yang dialami, biar kami proses hukum," kata Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/9/2019).

Nuredy mengatakan, pihaknya tengah mneggali keterangan dan pemeriksaan instensif terhadap MS, dukun palsu yang membuka praktik di Cilamaya, termasuk kemungkinan adanya korban lain.

"Sampai saat ini baru satu korban yang datang melapor. Namun tidak menutup kemungkinan ada korban yang lainnya," katanya.

Baca juga: Dukun Palsu Setubuhi Siswi SMP, Ancam Korban Bisa Gila jika Menolak

Korban kerap kesurupan

Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan mengatakan, perbuatan MS terungkap saat korban menceritakan semua perbuatan MS ke orangtuanya.

Keluarga korban yang kesal langsung mendatangi rumah tersangka dan dan membawanya ke kantor polisi.

Bimantoro mengatakan, MS yang bermatapencaharian sebagai petani sudah dua bulan membuka praktik di wilayah tempat tinggalnya.

MS mengaku bisa mengobati gangguan supranatural.

Korban yang hendak berobat lantaran kerap kesurupan diantar orang tuanya ke rumah MS.

"Ia sering kesurupan di rumah dan di sekolah," kata Bimantoro.

Baca juga: Dukun Palsu Cabuli Siswi SMP Terancam 15 Tahun Bui

Modus metode pengobatan

Di rumah MS, korban diajak ke salah satu ruangan, yang ternyata adalah kamar tanpa orang tuanya.

MS berdalih itu adalah metode pengobatan.

Akan tetapi, bukannya mengobati, di kamar itu, korban disetubuhi.

Setelah melampiaskan perbuatan bejatnya, MS meminta orangtua korban agar membawa anaknya lagi, dengan dalih pengobatan belum selesai.

Sehingga, pada kunjungan kedua, korban lagi-lagi digiring ke salah satu kamar.

Perbuatan asusila itu terus berlangsung di kunjungan berikutnya.

“Korban diancam, apabila tidak mau melayani, korban bisa gila,” kata Bimantoro.

Baca juga: 20 Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan Dukun Palsu di Garut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com