Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Penghargaan Sebagai Caleg Suara Terbanyak dari Golkar, Ini Kata Dedi Mulyadi

Kompas.com - 17/09/2019, 10:53 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mendapatkan penghargaan dari Partai Golkar dalam acara Malam Penghargaan Partai Golkar yang digelar di Ballroom Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (15/9/2019).

Penghargaan diberikan karena Dedi bersama kader Partai Golkar lainnya, Hasan Basri Agus dari dapil Jambi, karena mampu meraup suara di atas 200.000 pada Pileg 2019.

Dedi mengatakan, raihan suara lebih dari 200.000 yang berujung penghargaan merupakan bentuk kepercayaan publik terutama di daerah perkampungan dan pedesaan.

"Capaian angka tersebut merupakan bentuk bahwa politik yang memiliki basic culture, memiliki ikatan batin yang kuat. Politik yang berbasis kultur adalah politik berbasis sosial," kata Dedi saat dihubungi, Selasa (17/9/2019).

Baca juga: Penghargaan untuk Caleg, Tradisi Baru Golkar yang Dirintis Airlangga

Dedi mengatakan, raihan suara lebih dari 200.000 didapat dari kerja kerasnya menjaga hubungan sosial dengan masyarakat di dapilnya melalui pendekatan sunda yang dikenal dengan istilah hade congcot hade bacot.

"Politik hade congcot hade bacot adalah politik di mana senantiasa nyambungan terhadap apa yang jadi kebutuhan masyarakat. Datang ke kondangan, ada yang meninggal datang, ada yang tahlilan datang, ada yang sakit jenguk. Kemudian tampil bicara depan mereka," ucapnya.

Selain itu, Dedi mengatakan raihan suara banyak dalam pemilu lazim didapatkan oleh tokoh-tokoh kampung.

Bukan karena faktor money politic. Menurut dia, pemilih di kampung dan pedesaaan cenderung bersifat idealis sehingga ketika memilih, mereka setia kepada orang yang dekat dengan rakyat.

Tokoh kampung itu berwatak adat, kebudayaan, dan sosial yang menjadi satu kesatuan.

Menurutnya, bupati itu tokoh kampung. Mereka kalau pilkada langsung pasti kepemilihannya tinggi di kampung.

"Mereka (pemilih di kampung) tidak akan menyesali apa yang menjadi pilihannya karena hubunganya berjalan efektif dan terus terpelihara," tuturnya.

Dedi mengatakan, terjalinnya ikatan batin antara kader partai dengan para pemilih merupakan kekuatan yang dimiliki Partai Golkar selama ini.

Hal tersebut berbuah manis di Pileg 2019 di mana Partai Golkar berada di posisi empat besar.

"Kenapa Golkar menang terus padahal opininya negatif, stigmanya buruk, dalam lima tahun lima kali munas. Itu karena tokoh-tokohnya tokoh kampung," kata Dedi.

"Keterpilihannya tidak cukup kuat terhadap opini yang dibangun kelembagaan partainya. Golkar itu kuatnya pada individu. Jadi orang kalau sudah baik hubungannya, tidak akan peduli gosip, enggak akan terpengaruh," tandasnya.

PR untuk Golkar

Dedi mengatakan, Golkar meraih suara terbanyak kedua karena faktor individu, yakni faktor ketokohan. Hal itu berlaku bukan hanya di tingkat daerah, tetapi juga pada level nasional.

Menurutnya, ketokohan ketua umum Airlangga Hartarto juga ikut mendongkrak suara Golkar. Selain itu, manajemen Airlangga juga ikut berperan dalam memajukan Golkar hingga meraih suara terbanyak kedua tingkat nasional.

"Kemampuan manajerial kepemimpinan Pak Airlangga dalam waktu pendek, me-manage hampir tanpa konflik dalam satu 1 tahun 8 bulan itu. Itu prestasi besar," tandasnya.

Namun demikian, kata Dedi, ada pekerjaan rumah bagi Golkar, yakni bagaimana agar partai berlambang pohon beringin ini mendapat opini positif. Sehingga Golkar dipilih bukan hanya karena faktor individu, tetapi juga visi dan misinya.

"Makanya Golkar tinggal nambah sedikit ke depan, yakni opini partai. Kalau opini partainya sudah sangat positif dan kepemimpinan nasional kuat, pasti golkar akan menjadi partai pemenang," katanya.

Baca juga: Raih Kursi Terbanyak Kedua di Parlemen, Golkar Apresiasi Seluruh Caleg 2019

 

Sebelumnya, Golkar menggelar Malam Penghargaan Partai Golkar untuk calon legislator (caleg). Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap acara itu menjadi tradisi baru yang akan berlanjut di masa mendatang.

Kegiatan yang baru pertama kali digelar Partai Golkar tersebut sekaligus menjadi ajang pisah sambut legislator periode 2014-2019 dengan caleg terpilih periode 2019-2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com