Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Tolak Tambang Emas di Takengon Diwarnai Aksi Saling Dorong dengan Polisi

Kompas.com - 16/09/2019, 16:02 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TAKENGON, KOMPAS.com - Aksi saling dorong antara polisi, petugas Satuan Polisi Pamong Praja dengan mahasiswa, aktivis lingkungan dan LSM peserta aksi tolak tambang emas di Takengon terjadi di halaman DPRK Aceh Tengah, Senin (16/9/2019).

Ratusan massa yang tengah duduk mendengar orasi dari para orator di sebuah mobil yang membawa alat pengeras suara, tiba-tiba merasa terganggu dengan aksi anggota dewan.

Salah satu anggota dewan membuka kancing baju pengunjuk rasa dan seorang lainnya merebut mikrofon dari tangan seorang pengunjukrasa.

Setelah peristiwa itu, orator yang ada di mobil memerintahkan pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa itu untuk berdiri.

Massa akhirnya emosi dan berusaha menerobos blokade polisi dan Satpol PP yang berdiri tidak jauh dari pintu masuk kantor DPRK Aceh Tengah. Aksi dorong-mendorong pun terjadi.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal di Blok Cikidang Gunung Halimun Ditutup Permanen

Baik polisi maupun orator akhirnya menenangkan massa setelah hampir 10 menit tersulut emosi. Massa akhirnya kembali tenang dan bentrokan pun reda.

Dalam aksi tersebut, massa meminta pemerintah eksekutif dan legislatif menolak rencana penambangan yang dilakukan oleh PT Linge Mineral Resources, yang tengah mengurus administrasi terkait perizinan di lokasi tambang Abong, Kampung Lumut, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah.

"Pertambangan hanya membawa dampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat Gayo, tidak ada negosiasi untuk hal ini," kata Muhammadinsyah, aktivis dari Gayo Merdeka.

Selain itu lanjutnya, Pemkab Aceh Tengah seharusnya sadar akan dampak yang terjadi akibat penambangan apabila diberikan izin.

Baca juga: Bupati Bone Bolango: Jangan Biarkan Anak Putus Sekolah karena Bekerja di Tambang Emas

"Belum ada satu wilayah pertambangan pun di Indonesia yang penduduknya sejahtera, yang ada hanya penderitaan dan kerusakan alam," ujarnya.

Aksi yang sempat memanas itu akhirnya mereda, setelah Ketua DPRK Aceh Tengah, Samsuddin didampingi dua anggota dewan perempuan, yakni Suryati Waas dan Susilawati turun menghadapi massa.

"Kami akan mengirimkan surat rekomendasi atasnama DPRK Aceh Tengah untuk meminta Gubernur Aceh memperpanjang moratorium izin tambang, sesuai permintaan saudara-saudara sekalian," ucap Samsuddin.

Ia pun mempersilahkan massa untuk bubar, sembari memberikan ketegasan bahwa pihaknya akan membuat surat tersebut pada hari ini juga.

Aksi tolak tambang emas merebak

Aksi penolakan tambang emas di daerah ini bukan yang pertama kali terjadi, beberapa waktu sebelumnya, aksi serupa dilakukan berbagai organisasi kemahasiswaan dan LSM di daerah itu.

Menyeruaknya aksi tolak tambang emas di Tanah Gayo, yang berlokasi di wilayah Abong, Kampung Lumut, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, setelah munculnya berbagai data dan informasi kehadiran PT LMR yang akan mengekspolitasi emas di daerah tersebut.

Terakhir, munculnya pengumuman rencana usaha dan kegiatan dalam rangka studi Analisis Masalah Dampak Lingkungan (AMDAL) pada 4 April 2019 disalah satu media cetak di Aceh,

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, jenis rencana penambangan di daerah tersebut berupa rencana usaha, penambangan dan pengolahan biji emas di area seluas 9.684 hektar, yang masuk di wilayah empat kampung, diantaranya Kampung Lumut, Desa Linge, Kampung Penarun, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah.

Sementara itu Kabag Ops Polres Aceh Tengah, AKP Jon Damanik mengatakan, yang terjadi bukanlah bentrokan, melainkan dorong-mendorong antara pengunjuk rasa dan petugas kepolisian.

"Itu bukan bentrokan, hanya dorong mendorong sedikit dalam aksi tadi. Tetapi setelah kita komunikasikan dengan Korlap, akhirnya aksi kembali berjalan tertib," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Regional
Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com