Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pemerintahan Gubernur Sultra, Klaim Kerja Siang Malam hingga Dinilai Ingkar Janji

Kompas.com - 09/09/2019, 12:50 WIB
Kiki Andi Pati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

“Jika ada kekurangan kita berikan kritikan yang konstruktif. Kritik yang solutif, yang bisa mendidik, bukan yang provokator,” kata Abdurrahman.

Ketua DPW PAN Sultra ini mengatakan, satu tahun perjalanan kepemimpinan Ali Mazi dan Lukman sudah banyak melakukan pembangunan.

Meskipun membangun tidak semudah membalikan telapak.

“Meskipun berbeda partai politik, berbeda dukungan tetapi itulah demokrasi. Begitu AMAN terpilih kita tidak boleh murka, kita harus dukung semua program-programnya,” ucapnya.

Dinilai ingkar janji

Saat ekspose berlangsung, puluhan aktivis dari HMI dan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Kendari berunjuk rasa di halaman hotel.

Mereka menilai Ali dan Lukman ingkar janji. Kedua pasangan ini dinilai tidak konsisten dalam mewujudkan visi misi saat kampanye mereka dulu.

Koordinator aksi, Eko Hasmawan Baso mengungkapkan, selama satu tahun kepemimpinan Ali-Lukman, banyak kebijakan yang minim kajian ilmiah.

Bahkan jauh dari cita-cita perwujudan keadilan sosial, bagi seluruh masyarakat Sultra.

“Kita ketahui bersama beberapa waktu lalu telah dimulai pembangunan dua mega proyek besar, yakni rumah sakit jantung dan jalan wisata toronipa. Kebijakan ini dianggap belum penting, karena kami menilai masih banyak yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal,” ujar Eko.

Menurut mereka, masih banyak jalan provinsi yang menghubungkan beberapa kabupaten di Sultra rusak parah.

Di antaranya jalan di Kecamatan Angata- Landono dan Benua di Kabupaten Konawe Selatan.

"Jalan penghubung Kabupaten Muna- Buton Utara, Mubar dengan Buton Tengah dan masih banyak lagi kondisi jalan di beberapa kabupaten yang rusak parah," ungkapnya.

Baca juga: Setahun Pimpin Jabar, Pengamat Sebut Ridwan Kamil-Uu Punya Masalah Komunikasi

 

Lalu masyarakat di Konawe Kepulauan yang menghadapi ancaman keberlangsungan hidup karena aktivitas pertambangan.

Sebab, wilayah itu adalah pesisir dan pulau-pulau kecil yang rawan dieksploitasi pertambangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com