Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Polisi Baku Tembak dengan Komplotan Pencuri Sapi, Pelaku Pecatan TNI hingga Turunkan Anjing Pelacak

Kompas.com - 08/09/2019, 14:32 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Baku tembak terjadi antara polisi dengan komplotan pencuri sapi di Panyipatan, Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (7/9/2019).

Dalam kejadian tersebut seorang anggota polisi dan satu orang pelaku pencurian sapi terkena tembak.

Saat ini polisi yang terkena tembak bernama Brigadir Edi Revi Susanto menjalani operasi pengangkatan proyektil.

Sementara itu, para pelaku kini dalam pengejaran tim gabungan pihak kepolisian. Diketahui para pelaku melarikan diri masuk ke kebun karet tak jauh dari lokasi baku tembak.

Berikut fakta polisi baku tembak dengan komplotan pencuri sapi:

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Kapolres Tanah Laut AKBP Sentot Adi mengatakan, tersangka yang diketahui bernama Khairullah mengendarai Toyota Innova dibuntuti oleh polisi dari Polres Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, di-backup Polres Tanah Laut, Kalsel.

Sebelum terjadi aksi baku tembak, tersangka yang sudah mengetahui kedatangan polisi, menabrakkan mobil yang dikendarainya ke mobil polisi.

"Mobilnya dihadang anggota, rupanya si tersangka ini melawan, jadi dia menabrakkan mobil itu ke mobil anggota, kemudian anggota turun, terjadilah baku tembak," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/9/2019).

Usai baku tembak, lanjutnya, tersangka masih sempat mengendarai mobilnya melarikan diri dari hadangan polisi.

Namun, kondisi ban yang pecah terkena peluru saat baku tembak membuat mobil tak bisa bergerak lebih jauh.

Tersangka akhirnya berhenti di pinggir jalan dan melarikan diri masuk ke kebun karet.

"Saat melarikan diri itu, polisi sempat mengejar, ketemu mobilnya tapi tersangka sudah lari masuk ke dalam hutan," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Baku Tembak Polisi dan Pencuri Sapi, Sempat Kejar-kejaran hingga Pelaku Kabur ke Hutan

2. Amankan senpi laras panjang dan parang

Ilustrasi senjata api.Shutterstock Ilustrasi senjata api.

Di dalam mobil, lanjut Sentot, polisi mendapati 3 orang, 2 di antaranya anak kecil bersama orangtuanya.

Selain itu, polisi juga menemukan senjata api laras panjang dan sebuah parang.

"Jadi, di mobil tersangka kami temukan senjata laras panjang dan 9 butir peluru tajam 5,5 milimeter dan sebuah parang. Anak kecil dalam mobil tersebut juga terkena tembakan," katanya.

Baca juga: Seorang Polisi Kritis usai Baku Tembak dengan Komplotan Pencuri Sapi

3. Bawa pistol kecil

Ilustrasi senjata api.THINKSTOCK Ilustrasi senjata api.

Sentot menambahkan, bukan senjata laras panjang yang digunakan tersangka saat baku tembak dengan anggotanya.

Saat baku tembak, tersangka terlihat menggunakan senjata api lain. Peluru dari senjata inilah yang mengenai salah satu anggota Polres Tanah Laut.

"Jadi, tersangka ini kalau dari keterangan saksi itu, dia juga bawa pistol kecil, jadi dia nyetir, di depannya itu diletakan pistol dalam tas, pistol itulah yang digunakan saat baku tembak," katanya.

Baca juga: Bandar Pesta Sabu dengan Teman Wanitanya di Hotel sebelum Baku Tembak dengan Polisi

4. Pelaku pecatan TNI

Ilustrasi penembakan.Shutterstock Ilustrasi penembakan.

Sentot mengatakan, tersangka pelaku pencurian sapi yang terlibat baku tembak dengan anggotanya saat penyergapan di Desa Batu Tungku, Panyipatan, Tanah Laut, Kalsel, adalah mantan anggota TNI.

Diketahui, tersangka sebelum berhenti menjadi anggota TNI terakhir bertugas di satuan Zeni Tempur (Zipur).

"Dari informasi, tersangka yang sementara kami kejar ini adalah bekas anggota TNI, pecatan Zipur, catam (calon tamtama)," ujar Sentot Adi, saat dihubungi, Minggu.

Baca juga: Pelaku Pencurian Sapi yang Baku Tembak dengan Polisi adalah Pecatan TNI

5. Turunkan anjing pelacak

Ilustrasi anjing pelacakKOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Ilustrasi anjing pelacak

Selama dalam pengejaran, polisi juga sudah menerjunkan anjing pelacak untuk membantu mengendus arah tersangka melarikan diri.

"Kami minta bantuan polda untuk terjunkan anjing pelacak," ujarnya.

Menurut Sentot, kondisi hutan karet yang digunakan tersangka melarikan diri adalah perbukitan dengan medan yang sulit.

"Di atas kebun karet itu kan gunung-gunung, habis itu lari dan saat ini masih dalam pengejaran," ujarnya.

Baca juga: Fakta Baku Tembak Bandar Sabu dengan Polisi, Lari dari Razia hingga Tewas Ditembak

6. Polisi yang tertembak jalani operasi

Ilustrasi operasi Ilustrasi operasi

Dirkrimsus Polda Kalsel Kombes Rizal mengatakan, anggota polisi yang tertembak saat baku tembak dengan komplotan pelaku pencurian sapi bernama Brigadir Edi Ruvi Susanto, saat ini menjalani operasi pengangkatan proyektil.

"Saat ini masih operasi pengangkatan proyektil," ujarnya saat diwawancara wartawan, Minggu dini hari.

Korban diketahui tertembak di bagian punggung depan tembus ke bagian belakang.

"Untuk kondisinya kami belum tau, dokter juga belum bisa memastikan, intinya masih dioperasi, tapi, saat ini, korban butuh darah O," ujarnya.

Baca juga: Polisi yang Kena Tembak Komplotan Pencurian Sapi Jalani Operasi

Sumber: KOMPAS.com (Andi Muhammad Haswar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com