Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKW Carmi yang Hilang Kontak 24 Tahun Ditemukan, Keluarga Sujud Syukur

Kompas.com - 04/09/2019, 09:01 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Untuk meyakinkan, Ilyas meminta Sadullah memperlihatkan jari manis kaki kiri milik Carmi. Ada tanda lahir Carmi yang sama persis seperti Eti, adik kandung Carmi.

Baka beli percaya, sikile todokaken. Ditodokakek iya bener. Pada gemuyu kabeh. Iya ana lima jerijie, tapi sijie cilik. Tanda lahire kue. Pada bae ning kene, ning eti. (Kalau tidak percaya tunjukan kakinya. Setelah ditunjukan benar. Pada tertawa semua. Iya, jari jemarinya ada lima, tapi satunya pendek. Tanda lahirnya Carmi. Sama seperti di sini, sama Eti),” kata Ilyas, yang sulit berbahasa Indonesia kepada Kompas.com.

Ilyas berharap, Carmi dapat segera dipulangkan ke tanah air. Dia mengucapkan terima kasih banyak pada Pemerintah Indonesia dan semua pihak yang sudah membantu menemukan dan membawa pulang Carmi.

Sebelumnya diberitakan, anak pertama Ilyas dan Warniah, berangkat menjadi TKW sebagai pembantu rumah tangga pada tahun 1988 atau 31 tahun lalu.

Saat itu, Carmi baru saja lulus sekolah tingkat sekolah dasar dengan usia sekitar 13 tahun. Namun, untuk persyaratan, usianya dituakan.

Ilyas dan Warniah berulang kali melarang Carmi pergi merantau, dan memintanya tetap di Cirebon.

Namun, banyaknya orang yang pergi ke Arab Saudi dan sukses membuat Carmi tergiur.

Dia memilih kerja untuk membantu ekonomi kedua orangtuanya sebagai buruh tambak garam. Dia juga ingin membantu biaya adik-adiknya bersekolah.

Sofiyudin, paman Carmi menyebut, pihak keluarga masih dapat berkomunikasi hanya melalui surat menyurat.

Itupun dilakukan dengan sangat jarang. Carmi juga tidak pernah sekalipun mengirimkan uang.

Baca juga: Kisah TKW Carmi, 31 Tahun Hilang di Arab Saudi, Tak Pulang dan Tak Ada Kabar

Dia hilang kontak hingga keluarga mendatangi BNP2TKI dan KBRI di tahun 1995 silam. Itu adalah telepon terakhir hingga hari ini atau selama 24 tahun.

KBRI Riyadh melalui akun instagramnya @kbri_riyadh, mengunggah tiga buah foto Carmi. 

Alhamdulillah, atas upaya intensif KBRI Riyadh, pada bulan Agustus 2019 kebedaraan Carmi terlacak di desa Al Amar, Propinsi Gaseem yang berjarak sekitar 400km dari Riyadh. Tim perlindungan Warga KBRI Riyadh segera bergerak menuju lokasi dan didapati kondisi Carmi dalam kondisi fisik yang baik dan selama 31 tahun bekerja pada majikan yang sama,” tulisan paragraf kedua akun tersebut.

Di akhir unggahan tersebut, @KBRI_Riyadh menulis, mereka akan berunding dengan majikannya untuk meminta gaji Carmi yang belum dibayarkan selama 31 tahun.

KBRI Riyadh akan memulangkan Carmi ke Indonesia segera setelah semua hak-haknya telah dipenuhi oleh majikan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com