Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan ke Polisi, Jubir KPK Tegaskan Tetap Kawal Seleksi Capim KPK

Kompas.com - 30/08/2019, 19:50 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pembarantasan Korupsi Febri Diansyah menegaskan akan tetap mengawal proses seleksi calon pimpinan KPK yang sedang berjalan.

Ia mengaku tak khawatir dengan pelaporan terhadapnya ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penyebaran berita bohong.

"Ya, biar saja, yang disampaikan pihak Polda Metro Jaya kan siapa pun bisa melapor, silakan saja," kata Febri ditemui di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, Jumat (30/8/2019).

"Yang terpenting sekarang adalah KPK harus jalan terus. Tugas yang kami lakukan akan terus kami lakukan, termasuk pengawalan proses seleksi capim KPK," ujar Febri.

Baca juga: Pelaporan 3 Pegiat Antikorupsi, Diduga Imbas Pengawalan Seleksi Capim KPK

Ia menilai, pelaporan dirinya bersama aktivis anti-korupsi ke Polda Metro Jaya berkaitan dengan seleksi capim KPK.

"Kami melihat dari pernyataan dari pihak terkait dan juga pihak polda, laporannya terkait dengan pengawalan KPK dan masyarakat sipil terhadap seleksi capim KPK," jelasnya.

Menurut Febri, kalau pun ada pihak-pihak tertentu yang tidak senang dengan dirinya bersama elemen masyarakat lain, ia tetap akan mengawal proses seleksi capim KPK yang dinilai bermasalah.

"Jadi kalau ada yang tidak senang misalnya atau keberatan dengan itu, kami tetap akan jalan terus," ujar dia.

Febri juga memastikan data yang disampaikan KPK ke pansel mengenai catatannya terhadap capim yang bermasalah adalah informasi yang benar.

"Catatan terhadap para capim tersebut adalah informasi yang benar disampaikan kepada publik. Meskipun kami tidak bisa menyebut nama secara spesifik. Karena nama-nama tertentu hanya disebutkan scara langsung ke pansel," kata Febri.

Mengenai informasi yang ia sampaikan disebut berita bohong, Febri menyampaikan hal itu merupakan subjektivitas pelapor.

Karena itu, ia meyakini Polri akan profesional melihat laporan tersebut apakah berdasar atau tidak.

Sebab, informasi yang disampaikan ke Pansel sudah melalui proses internal di KPK.

"(Kalau disebut hoaks) itu versi dari pelapor. Silakan saja, Polri kan profesional dan akan melihat apakah laporannya berdasar atau tidak," kata dia.

"Kalau yang dipersoalkan atau yang diklaim sebagai informasi tidak benar, saya justru sebaliknya. Itu sudah melalui proses di internal ketika kami menyerahkan informasi ke pansel tersebut, dan hasilnya itu disampaikan ke publik dengan beberapa poin krusial saja," tutur Febri.

Baca juga: Capim KPK Sebut OTT KPK Marak karena Personel Penindakan Lebih Banyak

Seperti diberitakan, Febri bersama Ketua Umum YLBHI Asfinawati dan Koordinator ICW Adnan Topan Husodo dilaporkan seorang mahasiswa bernama Agung Zulianto yang menyebut dirinya sebagai pemuda kawal KPK dan masyarakat DKI Jakarta.

Agung mengatakan, ketiganya dilaporkan karena menyampaikan pernyataan yang menimbulkan kegaduhan serta menurunkan integritas KPK.

Pernyataan itu dikutip oleh sejumlah media online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com