Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Demo di Jayapura yang Berubah Jadi Kerusuhan

Kompas.com - 29/08/2019, 17:52 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ribuan warga di Kota Jayapura, Papua, kembali menggelar unjuk rasa, menyikapi dugaan tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Kamis (29/8/2019).

Namun, sebelum massa melakukan orasi, situasi malah memanas. Massa malah menimbulkan kerusuhan.

Massa membakar Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) dan menjebol Lembaga Pemasyarakatan Abepura.

Kemudian, massa merusak pertokoan di Abepura, serta membakar pertokoan di kawasan Entrop, Jayapura, hingga membakar mobil dan perkantoran di Kota Jayapura.

Pantauan Kompas.com, kerusuhan di Jayapura itu bermula saat ribuan pengunjuk rasa melakukan gerak jalan dari Abepura menuju ke Kantor DPR Papua dan Kantor Gubernur Papua yang ada di Kota Jayapura.

Baca juga: Rusuh di Jayapura, Polri Kirim 4 SSK dari Kaltim dan Kalteng

Massa kemudian membakar Kantor MRP, melempari ruko dan menjebol Lapas yang ada di Abepura, sehingga diperkirakan ada tahanan atau narapidana yang kabur.

Kemudian, massa yang sudah tiba di kawasan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, kemudian membakar rumah dan toko.

Setidaknya, lebih kurang terdapat 20 titik api membumbung ke langit di Jayapura.

Tak ingin lebih banyak ruko yang dibakar massa, masyarakat setempat yang merasa resah atas ulah massa berusaha memukul mundur para pengunjuk rasa.

Kemudian, massa yang sudah behasil masuk ke Kota Jayapura membakar Kantor Grapari Telkomsel yang berada di sebelah kantor Pos.

Tak hanya itu, ketika massa melintas di depan KFC, massa membakar mobil bak terbuka dan melempari hotel yang ada di lokasi tersebut.

Massa yang terus berupaya menuju Kantor Gubernur di Jalan Soa Siu, kemudian dihalau polisi menggunakan meriam air.

Saat melintas di depan Markas Polda Papua, massa berhamburan ke arah Jalan Percetakan.

Kondisi di Kota Jayapura saat ini masih mencekam.

Bahkan, masyarakat lebih memilih berdiam diri di rumah dan sebagian berjaga-jaga di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com