“Besok tim akan kembali dikerahkan ke lokasi pencarian dengan KN Bharata,” kata Kepala Basarnas Ambon Muslimin kepada Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Fakta Baru Pembantaian KM Mina Sejati, Diduga Dendam hingga Sempat Beri Bekal
Kondisi cuaca menjadi kendala tim penyelamat untuk melakukan pencarian puluhan ABK. Pada hari Selasa (27/8/2019), KN Bharata digunakan tim SAR gabungan diterjang ombak setinggi 4 meter saat berada di perairan Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.
Kondisi tersebut memaksa Tim SAR menunda operasi penyelamatan ABK Km Mina Sejati hingga cuaca kembali bersahabat.
“Tim kembali setelah dihantam gelombang tinggi 3-4 meter di Laut Kei, jadi kita tidak lanjut lagi ke lokasi pencarian karena cuaca buruk dan gelombang yang sangat tinggi,” kata Muslimin kepada Kompas.com, Rabu (28/8/2019).
Baca juga: 2 Jasad ABK Korban Pembantaian KM Mina Sejati Ditemukan di Laut
Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih fokus untuk mencari di sekitar lokasi tempat kapal tersebut tenggelam.
Sejauh ini, tim gabungan dari Polairud Polda Maluku, Brimob, dan TNI Angkatan Laut dari Pangkalan TNI AL Aru sementara masih berada di lokasi pencarian.
Adapun tim SAR Pos Tual yang sebelumnya gagal menuju lokasi pencarian, karena terhalang gelombang tinggi pada Rabu dini hari tadi, akan kembali diberangkatkan menuju Laut Aru.
“Rencana kami mau melakukan penyelaman untuk mencari korban bersama dengan tim dari Kementerian Kelautan itu,” kata Muslimin.
Baca juga: Basarnas Siapkan Tim Penyelam untuk Cari Korban KM Mina Sejati
Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa mengatakan, pesawat yang dikirim KKP untuk membantu operasi pencarian ABK KM Mina Sejati itu rencananya akan tiba di Tual hari ini, Rabu (28/8/2019).
“Saat ini kita lagi menunggu pesawat yang dikirim dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, dari Ibu Susi. Hari ini sudah tiba di Tual,” kata Adolof saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon selulernya, Rabu.
Adolof mengatakan, setibanya hari ini pesawat tersebut selanjutnya akan mulai bergerak untuk membantu proses pencarian lewat udara pada Kamis besok. Menurutnya, pesawat itu akan mengangkut tim gabungan dalam misi pencarian lewat pemantauan udara.
Baca juga: Cari Korban Pembunuhan KM Mina Sejati di Laut Aru, KKP Kerahkan Pesawat
Seperti diketahui, KM Mina Sejati sempat dilaporkan mengalami kebocoran di bagian kamar mesin dan juga lambung kapal sebelum akhirnya karam usai aksi pembantaian terjadi.
Sementara itu, perwakilan pemilik KM Mina Sejati di Dobo, Koko Rianto, mengatakan, kapal itu tenggelam bukan karena mengalami kebocoran, tetapi diduga karena penyebab lainnya.
“Bukan bocor. Kemungkinan dia punya keran laut itu lupa ditutup,” kata Koko Rianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu malam.
Sumber: KOMPAS.com (Rahmat Rahman Patty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.