Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cerita Seorang Pria Diterkam Harimau Sumatera hingga Tewas Mengenaskan

Kompas.com - 27/08/2019, 11:39 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang pria ditemukan tewas akibat diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di kawasan hutan di wilayah Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. 

Kapolres Inhil AKBP Christian Rony menceritakan kronologi kejadian tersebut melalui keterangan tertulis ke Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Berikut cerita kronologi harimau sumatera terkam korban, berdasarkan kesaksian teman korban.  

Baca juga: Seorang Pria Tewas Mengenaskan Diterkam Harimau

Diserang saat sedang mandi

Christian menyebutkan bahwa korban bernama Darmawan alias Nang (36). Korban adalah warga asal Dusun 3 Batu Ampar, Kecamatan Sira Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).

Dia menjelaskan, pada hari Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 16.30 WIB, korban sedang mandi di sumur. 

Jarak sumur sekitar 30 meter dari pondok yang ditempati korban bersama seorang temannya, Andika (32) di kawasan hutan konsesi PT Bhara Induk di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil.

Tak lama setelah itu, lanjut dia, saksi Andika mendengar teriakan korban, dan melihat harimau sedang menyerang korban.

"Saksi langsung melarikan diri dan  mencari pertolongan ke permukiman warga," sebut Christian dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Sesampainya di permukiman sekitar pukul 19.00 WIB, kata dia, saksi bertemu dengan seorang warga bernama Joni (28).

Mereka kemudian memberitahu ketua RT bahwa Darmawan diserang harimau.

Baca juga: Kekurangan Sumber Air, Harimau Masuk Permukiman

Ditemukan tewas mengenaskan, tinggal tulang belulang

Keesokan paginya, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB, warga menemukan korban sudah meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Kaki kiri dan tangan kanan korban hanya tinggal tulang, karena dimakan hewan buas dilindungi itu.

"Di tubuh korban juga ditemukan luka (gigitan) di tengkuk, leher dan kepala bagian belakang," sebut Christian.

Dia mengatakan, korban dievakuasi oleh warga dan dibawa ke UPT Puskesmas Pelangiran.

Selanjutnya jenazah korban dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.

"Korban dimakamkan permintaan dari pihak keluarganya," sebut Christian.

Baca juga: Belalai Gajah Putus dan Kaki Harimau Diamputasi, Indonesia Darurat Jerat

Ditangani BKSDA Riau

Dia menambahkan, konflik satwa dengan manusia ini sedang ditangani jajaran Polsek Pelangiran dan petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk penanganan konflik.

"Kita sudah kirimkan tim ke lokasi untuk penanganan konflik," sebut Suharyono pada Kompas.com, Senin.

Dia mengatakan, berdasarkan informasi bahwa korban seorang pria, yang tinggal sementara di Dusun Sinar Danau. Namun, korban bukan penduduk tetap di sana.

Dia mengatakan, korban ditemukan tewas di kawasan hutan konsesi PT Bara Induk. Lokasi kejadian dekat dengan kawasan Suaka Margasatwa (SM) Karumutan, yang merupakan habitat harimau sumatera.

"Kita konsen dulu ke lokasi kejadian, apakah, apakah itu berada di kawasan hutan atau bukan. Karena ini akan menjadi perbedaan dalam penanganannya," terang Suharyono.

Baca juga: Harimau Sumatera Terekam Kamera di Kawasan Eksplorasi Minyak di Riau

Kasus harimau sumatera vs warga

Sebagai informasi, konflik harimau sumatera dengan manusia bukan kali ini terjadi di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Inhi.

Sebelumnya kasus harimau sumatera yang diberi nama Bonita, yang menewaskan dua orang warga pada tahun 2018 lalu.

Harimau Bonita akhirnya berhasil dievakuasi oleh pihak BBKSDA Riau bekerja sama dengan kepolisian dan TNI.

Bonita kemudian dibawa ke Pusat Rehalibitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat.

Setelah sekian lama dilakukan observasi, harimau Bonita dilepasliarkan kembali ke habitatnya pada akhir Juli 2019 lalu.

Baca juga: 2 Harimau yang Bikin Heboh Dilepasliarkan, Salah Satunya Pernah Terkam Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com