Umi mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan jangan terpancing karena peristiwa ini.
"Saya serahkan sepenuhnya kepada Kapolres dan jajarannya. Saya pribadi tidak merasa melakukan hal-hal yang di luar aturan. Dan saya tidak punya musuh. Saya harus tetap bekerja, tidak boleh terganggu atas peristiwa ini," ujarnya.
Baca juga: 11 Mobil Dibakar Massa di Depan Asrama Brimob
Sementara Senin (26/8/2019), Bupati Umi Azizah tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Ia keluar menggunakan minibus Kijang Innova silver G 9505 TP dari rumah dinasnya menuju Kantor Pemkab Tegal.
Tidak tampak peningkatan pengamanan baik dari pengamanan dalam rumah dinas maupun pengawalan polisi. Hanya terdapat satu petugas satpam di pos penjagaan.
Umi Azizah mengaku pihaknya sudah mendapat titik terang kasus teror molotov tersebut dari Polres Tegal.
Namun ia enggan mengungkap sejauh mana perkembangan penyelidikan dari polisi.
Ia juga mengaku tidak mencurigai siapa pelaku yang melakukan teror tersebut.
Kasus itu menjadi hikmah baginya. Karena pengamanan saat mengunjungi Festival Tembok Luwung diakuinya memang cukup longgar.
"Waspada itu harus, artinya peristiwa kemarin menjadi hikmah dan pelajaran buat saya. Kemarin memang terlalu longgar. Nanti nunggu pemeriksaan polisi. Saya enggak mau berandai-andai karena kewenangan ada pada polisi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.