Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Papua di Malang: Yang Lalu Biarkan Berlalu

Kompas.com - 23/08/2019, 21:23 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Malang Raya terus berusaha merangkul mahasiswa Papua yang ada di Malang.

Sebab, aksi massa yang terjadi di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat salah satunya disebabkan oleh kejadian di Kota Malang.

Dalam acara #MalangTunggalIka yang berlangsung di Simpang Balapan, Kota Malang, Jumat (23/8/2019) sore, pemerintah menghadirkan dua mahasiswa Papua.

Keduanya memakai pakaian adat Papua dan berbaur dengan mahasiswa lain yang juga memakai pakaian adat daerah masing-masing.

Baca juga: Oknum Polisi yang Diduga Berikan Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan dari Jabatannya

Keduanya adalah David Christian Naw, mahasiswa Informatika Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dan Tania, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM).

Keduanya berasal dari Timika, Provinsi Papua. David berterima kasih dengan diadakannya acara itu.

Menurut dia, kejadian yang sudah berlalu tidak usah lagi diperpanjang.

"Saya terima kasih dengan wali kota dan jajaran yang telah membuat event seperti ini. Kita tahu, isu-isu yang telah berlalu kemarin biarlah berlalu," kata dia.

Isu yang dimaksud David adalah kejadian bentrok antara mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dengan warga setempat di Rajabali, Kayutangan, Kota Malang pada Kamis (15/8/2019) lalu.

David mengatakan, kejadian itu menjadi salah satu penyebab aksi massa di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat.

"Mungkin hanya percikan kecil sampai apinya berkobar di Papua sana," ungkap dia.

David juga sudah mengabari orangtuanya yang ada di Timika bahwa dirinya aman dan tidak mengalami masalah di Malang.

"Saya juga pastikan sama keluarga saya di Papua, kalau saya di sini masih baik masih aman-aman dan tidak kurang apapun," ujar dia.

Dia mengatakan, orang Malang tidak anti dengan mahasiswa Papua.

Melalui event tersebut, David berharap semua orang tahu bahwa mahasiswa asal Papua bisa hidup berdampingan dengan warga di Malang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com