Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pengeran Abu Dhabi Hadiahi Jokowi Masjid di Solo

Kompas.com - 21/08/2019, 07:00 WIB
Ihsanuddin,
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pangeran Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan menghadiahi Presiden Jokowi sebuah masjid untuk dibangun di kampung halaman Jokowi di Solo.

Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staf Presiden Munajat mengatakan, hadiah itu diberikan sebagai bentuk penghormatan serta tanda persahabatan dengan Indonesia.

Sheikh bertemu dengan Jokowi pada akhir Juli lalu.

"Ia benar pembangunan masjid dari UEA sebagai tanda persahabatan dengan Indonesia," kata Munajat, kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2019).

Baca juga: Pencarian Lokasi Pembangunan Masjid Hadiah untuk Jokowi dari Pangeran Abu Dhabi Dimulai

Munajat mengatakan, saat ini pihaknya tengah mencari lokasi untuk pembangunan masjid.

Salah satu yang menjadi lokasi alternatif adalah bekas depo milik Pertamina di Kampung Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Baca juga: Siapa Pangeran Abu Dhabi yang Hadiahi Jokowi Masjid di Solo?

Munajat bersama Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Mohammed Abdullah Al Ghfeli telah berkunjung ke Solo, Jawa Tengah pada Jumat (16/8/2019).

Namun, dimungkinkan masih ada beberapa tempat lain yang bisa menjadi pilihan lokasi pembangunan.

"Ada beberapa tempat di Solo yang bisa menjadi pilihan. Yang gambar saja yang belum," kata dia.

Munajat mengatakan, telah beberapa kali meninjau tempat untuk lokasi pembangunan masjid. Setiap tinjauan mendapatkan masukan.

Misalnya, jika lahan kurang luas, sehingga dirinya harus mencari alternatif lokasi lain yang cocok untuk pembangunan masjid.

Munajat mengatakan, pemilihan lokasi tersebut juga dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Agama.

"Koordinasi sama Kementerian Agama tentang mapping tanah-tanah yang diwakafkan. Banyak yang menawarkan tanahnya untuk tempat pembangunan masjid," ujarnya.

Baca juga: Pangeran Abu Dhabi Hadiahi Jokowi Masjid di Solo

Dikatakannya sangat mungkin peninjauan dilakukan di tempat lain di Solo. Sebab lokasi yang telah ditinjau akan dilaporkan kepada Putra Mahkota UEA itu.

"Kalau beliau (Putra Mahkota) penginnya cepat. Jadi nanti tergantung Pak Presiden sama Putra Mahkota," ujarnya.

Sebelum pembangunan dilakukan, pihaknya memastikan status lahan tersebut.

Munajat mengatakan, untuk desain dan anggaran masjid akan sepenuhnya ditanggung Pangeran Abu Dhabi.

Pemerintah hanya menyiapkan lahan. Pemerintah akan menghubungi pihak UEA jika sudah menemukan lahan yang pas.

Dikonfirmasi terpisah, Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR IV PT Pertamina Andar Titi Lestari mengatakan, belum mengetahui maksud dan tujuan tinjauan yang dilakukan oleh Kantor Staf Kepresidenan dan Pemkot Surakarta ke lahan tersebut.

Menurutnya, lahan tersebut masih berstatus milik PT Pertamina yang sudah lama tidak difungsikan.

"Ini tahap survei belum tahu juga. Terserah pemda mau diapakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com