Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

72 TKI Asal NTT Meninggal di Luar Negeri Sepanjang 2019

Kompas.com - 18/08/2019, 20:21 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejak Januari hingga Agustus 2019, sebanyak 72 tenaga kerja Indonesia (TKI), asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di luar negeri.

"Sebanyak 71 orang meninggal di Malaysia, sedangkan satu orang meninggal di Senegal," ujar Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI ( BP3TKI) Kupang Siwa kepada Kompas.com, Minggu (18/7/2019).

Dari 71 TKI yang meninggal, hanya satu TKI yang resmi, yakni yang bekerja di Senegal.

Sedangkan, menurut Siwa, sisanya yang bekerja di Malaysia, semuanya ilegal.

Baca juga: Pemprov NTT Gagalkan Pengiriman Ribuan TKI Ilegal Dalam 4 Tahun, Ini Caranya

Siwa merinci, TKI yang meninggal paling banyak berasal dari Kabupaten Ende, yakni 15 orang.

Kemudian, disusul Kabupaten Malaka sebanyak 11 orang, Kabupaten Flores Timur sembilan orang, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan enam orang.

Selain itu, Kabupaten Sumba Barat Daya lima orang dan Kabupaten Belu empat orang.

Selanjutnya, Kota Kupang empat orang, Kabupaten Kupang tiga orang, Kabupaten Timor Tengah Utara tiga orang dan Kabupaten Sikka dua orang.

Sedangkan, Kabupaten Lembata, Negekeo, Manggarai Timur, Manggarai, Sumba Barat Daya dan Rote Ndao, masing-masing satu orang.

"Sementara dua jenazah lainnya tidak diketahui asal mereka," ujar Siwa.

Baca juga: 3 TKI Ilegal asal NTT Meninggal di Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com