Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 TKI Ilegal asal NTT Meninggal di Malaysia

Kompas.com - 16/08/2019, 11:13 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tiga orang tenaga kerja Indonesia (TKI), asal Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di Malaysia, akibat sakit.

"Jenazah tiga orang TKI itu telah tiba di Kupang hari ini pada pukul 12.50 Wita," ujar Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Kupang Siwa kepada Kompas.com, Kamis (15/8/2019).

Siwa menyebut, dari tiga TKI itu, dua orang berasal dari Kabupaten Ende dan satu lagi dari Kabupaten Malaka.

Salah satu TKI, Kornelius Wela asal Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, meninggal di Selangor, Malaysia pada 11 Agustus 2019.

Kemudian, Kornelius meninggal akibat sakit kencing manis dan darah tinggi.

Selanjutnya Dion Sendah, asal Dusun Wolowia, Desa Mukureku, Kecamatan Lepembusu Kelisoke, Kabupaten Ende.

Dion meninggal di Perak, Malaysia pada 1 Agustus 2019, akibat kecelakaan.

Kemudian, Marselina Klau asal Wematan, Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka. Marselina meninggal di Negeri Perak, Malaysia pada 28 Juli 2019 akibat sakit.

"Status ketiga TKI itu non prosedural atau ilegal,"sebut Siwa.

Baca juga: Tolak Dipindahkan, Warga Komodo Tuntut 6 Hal Termasuk Permintaan Maaf Gubernur NTT

Tiga jenazah tiba di Bandara El Tari pada Kamis siang, dengan Pesawat Garuda, dengan nomor penerbangan GA 438.

Menurut Siwa, dua jenazah asal Kabupaten Ende, langsung diberangkatkan dengan Kapal Fery ke kampung halamannya.

Sedangkan, satu jenazah asal Kabupaten Malaka, langsung diantar menggunakan ambulans ke rumah duka oleh petugas BP3TKI Kupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com