Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kerusuhan Ajang Tinju Internasional, Listrik Mati Mendadak hingga Panitia Dianiaya

Kompas.com - 14/08/2019, 06:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

"Mereka aniaya saya karena saya dianggap menghentikan tinju, tidak bertanggung jawab, dan menipu publik Kabupaten Sikka," sambungnya. Ia membantah terkait isu dan tudingan dirinya membawa kabur uang tiket.

Baca juga: Cerita Ricky, Raup Omzet Ratusan Juta dari Jual Sate Lipan, Ekspor hingga ke Vietnam

4. Penjelasan panitia saat tak bisa dihubungi

Petrik menerangkan, sekelompok orang yang menganiaya dirinya juga merampas telepon genggam miliknya. Untuk itu, dirinya memilih keluar dari Kota Maumere untuk menyelamatkan diri.

"Senin (5/8/2019), sekelompok pemuda tak dikenal menginjak dan menyayat tangan saya dengan benda tajam. Handphone saya diambil di lorong pasar Geliting Maumere. Itulah makanya nomor saya tidak aktif selama ini," terangnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Gagal Lakukan Atraksi Api, Pesulap Tewas Terbakar

5. Bantah melarikan uang tiket

Ilustrasi uangSHUTTERSTOCK Ilustrasi uang

Petrik menerangkan, saat kericuhan terjadi aparat kepolisian dan dirinya segera menghalu massa agar tidak boleh masuk dalam lapangan.

Setelah itu, dirinya meminta panitia untuk mengembalikan tiket yang dimiliki penonton di dalam stadion.

"Saat mulai ricuh, saya perintahkan loket tiket untuk kembalikan uang tiket penonton. Tentu dengan catatan mereka punya bukti tiket yang dirobek. Taksiran saya, jumlah uang tiket yang dikembalikan malam itu sekitar Rp 7 juta. Waktu itu belum begitu banyak penonton yang beli tiket. Meskipun penonton di luar stadion memang sudah banyak," terangnya.

Baca juga: 5 Fakta Penyanderaan Briptu Heidar oleh KKB, Gugur Saat Negosiasi

Sumber: KOMPAS.com (Nansianus Taris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com