Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pacari Istri Orang Berujung Maut, Dibunuh di Hotel hingga Gadaikan Mobil Korban

Kompas.com - 11/08/2019, 13:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Bagus Putu Wijaya (22) membawa kabur mobil Avanza setelah menghabisi nyawa Ni Putu Yuniarti (39) di penginapan Teduh Ayu II Kamar No 8 Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali, pada Senin 5 Agustus 2019.

Setelah itu, Bagus menggadaikan mobil milik selingkuhannya itu untuk biaya pulang ke rumah istri sahnya di Manado

Di hadapan polisi, Bagus mengaku telah menjalin asmara terlarang dengan Yuniarti, yang sudah berstatus istri orang lain, selama satu bulan.

Pembunuhan tersebut dipicu kemarahan Bagus terhadap Yuniarti yang menampar dirinya saat pertengkaran di kamar hotel.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Satu bulan berselingkuh dengan istri orang

Ilustrasi selingkuh.Kompas.com Ilustrasi selingkuh.

Wakil Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku, korban Ni Putu Yuniawati adalah wanita yang baru dipacarinya selama sebulan.

"Saya baru sebulan pacaran sama dia dan kemudian bertemu di penginapan Teduh Ayu, Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali," kata pelaku saat diambil keterangan oleh Wakil Tim Resmob, Jumat (9/8/2019).

Namun, perselingkuhan Bagus berujung maut setelah keduanya terlibat pertangkaran di sebuah kamar hotel.

Saat itu, pelaku mengaku masah saat Yuniarti menampar dan memaki-maki dirinya.

Baca juga: Akhir Perjalanan Bagus yang Sebulan Pacari Istri Orang Lalu Membunuhnya

2. Dibunuh di dalam kamar hotel

Ilustrasi 
DIDIE SW/dok. Kompas.com Ilustrasi
Kadek Yuliani (37), salah satu petugas penginapan, mengatakan, korban datang ke penginapan bersama Bagus sekitar pukul 18.00 Wita, Senin (5/8/2019).

Saat itu, keduanya tiba di penginapan mengenderai mobil Avanza warna putih. Mereka lalu menyewa kamar selama dua jam.

"Masuk berdua sambil pegangan tangan. Lalu sewa kamar dua jam Rp 60.000," katanya.

Sekitar 1,5 jam, Bagus keluar kamar menuju mobil sendirian dan meninggalkan tempat penginapan.

Dalam pemeriksaan terungkap, Bagus dan Yuliani terlibat pertengkaran yang memicu aksi pembunuhan.

"Kami kemudian bertengkar di dalam kamar dan korban menampar saya. Saya marah dan membekap serta menyumpal mulut korban hingga meninggal dunia,” katanya.

Baca juga: Reka Ulang Kasus Pembunuhan, Pelaku Bunuh dan Mutilasi Korban di Atas Perahu

3. Gadaikan mobil milik korban

ilustrasi uang dalam amplop.Thinkstock ilustrasi uang dalam amplop.

Menurut Sugeng, selain itu, pelaku ternyata juga mengincar mobil Toyota Avanza yang digunakan korban. Usai membunuh korban, mobil dibawanya dan kemudian digadaikan.

“Uang hasil menggadai mobil digunakan pelaku untuk melarikan diri ke Manado,” ujarnya.

Dari hasil penyelidikan polisi, malam itu usai kejadian, pelaku masih bersembunyi di sekitar Bandara Ngurah Rai.

Baca juga: Sempat Dipergoki Telanjang, Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Nenek Ditangkap Setelah 6 Tahun Buron

4. Ditangkap di Manado

Ilustrasi penangkapan terduga teroris.KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Ilustrasi penangkapan terduga teroris.

Berdasar keterangan polisi, Bagus melarikan diri dan bersembunyi di kediaman istri di Kelurahan Teling, Kota Manado.

Tim gabungan dari Resmob Polda Sulut, Tim Macan Polresta Manado, Tim Resmob Polda Bali, dan Tim Resmob Polresta Denpasar, segera menggerebek di rumah istri pelaku.

Namun, pelaku tak ada. Setelah melakukan penyisiran, pelaku ternyata sedang di Ratahan, rumah saudara istrinya.

Kurang lebih 2 jam melakukan pencarian, pihaknya mendapati pelaku sedang berjalan kaki di Jalan Trans-Ratahan.

"Kami tangkap pelaku sedang berjalan kaki di jalan raya. Pelaku tak berkutik saat ditangkap," katanya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Istri Pendeta Mengaku Wartawan

Sumber: KOMPAS.com (Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com