"Akhirnya ya tabungan anak saya dipakai untuk membayar sekolah," ungkapnya.
Ditambahkan Suliono, setelah proyek rampung, mandor Darminto sempat berpamitan. Kala itu dia diberi uang Rp 2 juta dan dititipi sepeda motor Suzuki Satria FU beserta STNK-nya.
Saat itu, kata Suliono, Darminto berjanji akan melunasi seluruh tunggakan serta mengambil motor yang dititipkan kepadanya.
3 Warung, jumlah utang Rp 33 juta
Selain di warung Suliono, tunggakan pembayaran makan dan minum oleh pekerja proyek Rusunawa di Kota Mojokerto juga dialami 2 pemilik warung lainnya.
Di warung milik Susi Jayanti (37), utang pembayaran makanan dan minuman yang belum dibayar sebesar Rp 8,299 juta. Tumpukan utang itu merupakan akumulasi dari bulan April dan Mei 2019.
Akibat utang pekerja proyek yang belum dibayar, Susi belum bisa mengembalikan modal membuka warung. Padahal, modal itu dipinjam dari kakaknya.
Baca juga: Dari Gereja Katolik di Mojokerto, Pemuda Lintas Iman Lantunkan Doa untuk Mbah Moen
Sementara itu di warung milik Agus Hartini, para pekerja proyek rusunawa meninggalkan utang sebesar Rp 9,646 juta. Dari ketiga pemilik warung, total tagihan pembayaran makanan dan minuman yang belum dibayar sebesar Rp 33,8 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.