Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap di Pekanbaru Ganggu Jarak Pandang, Ini Imbauan untuk Pengendara

Kompas.com - 09/08/2019, 17:18 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Lebih dari sepekan kabut asap bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Kabut asap ini mengganggu jarak pandang.

Sejak beberapa hari terakhir, kabut asap kian pekat saat pagi hari di Kota Madani ini, yang membuat jarak pandang mendatar terbatas.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, jarak pandang 2 kilometer di Pekanbaru pukul 07.00 WIB, Jumat (9/8/2019).

Karena padatnya arus lalu lintas di pagi hari, pihak kepolisian mengimbau para pengendara roda dua dan roda empat untuk berhati-hati pada saat jarak pandang terbatas akibat kabut asap karhutla.

"Hati-hati bagi pengendara lalu lintas, khususnya di pagi hari, karena kabut asap cukup terasa (pekat)," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto saat berbincang dengan Kompas.com di Pekanbaru, Jumat.

Baca juga: Upacara HUT ke-62 Riau di Tengah Kabut Asap Karhutla, Peserta Pakai Masker

Selain itu, dia mengingatkan agar pengendara, khususnya roda dua, menyalakan lampu pada siang hari serta mengurangi laju kendaraan.

Dan yang lebih penting, tambah Susanto, pengendara tidak melanggar peraturan lalu lintas.

Susanto mengatakan, selain memberikan imbauan, pihaknya juga membagikan masker kepada pengendara, sebagai bentuk peduli kepolisian terhadap kesehatan masyarakat.

"Memang saat ini Pekanbaru (diselimuti) kabut asap dari (karhutla) Kabupaten Pelalawan dan Siak, berdasarkan monitoring BMKG. Upaya kita, salah satunya membagikan masker bersama instansi terkait," sebut Susanto.

Baca juga: Kabut Asap Karhutla Menyelimuti Pekanbaru, Disdik Keluarkan 4 Imbauan Ini

Sementara itu, dia mengaku, kebakaran lahan juga terjadi di wilayah Pekanbaru. Upaya pemadaman masih terus dilakukan.

"Di Pekanbaru ada lima titik. Tiga titik yang cukup besar. Tapi, sebagian besar sudah kita padamkan bersama TNI, BPBD, Manggala dan masyarakat peduli api (MPA). Dan kita juga sudah berhasil menetapkan tiga orang tersangka (Karhutla)," tutup Susanto.

Pelalawan dan Siak

Sebagaimana diketahui, titik api kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah di Riau, masih sulit dipadamkan.

Wilayah yang terparah saat ini di Kabupaten Pelalawan dan Siak.

Untuk di Pelalawan, petugas gabungan fokus memadamkan api di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Di sini petugas bertungkus lumus memadamkan api di hutan tanah mineral ini.

Bahkan, jajaran Polres Pelalawan sudah beberapa malam menginap di hutan demi memadamkan api.

Baca juga: Kisah Puluhan Polisi Riau, 3 Hari Tidur di Hutan Gambut demi Padamkan Karhutla yang Membandel

Sedangkan untuk di Siak, pemadaman titik api di Kecamatan Dayun. Di sini petugas kesulitan memadamkan api, karena gambut yang terus mengeluarkan asap, yang baunya menyengat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com