Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa, Warga Surabaya Tuntut Anggota TGUPP DKI Minta Maaf ke Risma

Kompas.com - 07/08/2019, 11:26 WIB
Ghinan Salman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

"Iya, ngenyek (menghina) ya. Enggak apa-apa, aku biasa dinyek (dihina) kok. Dia ngenyek aku, nanti dilihat saja ya," ujar Risma.

Risma tidak mau ambil pusing dan memilih menanggapinya dengan santai.

"Katanya, orang sabar itu kekasihnya Allah. Harus sabar biar nanti yang balas gusti Allah ya," kata Risma.

Di kesempatan berbeda, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser menyebut, Risma memang tidak ingin menanggapi persoalan tersebut lebih jauh.

"Ibu (Risma) tidak ingin menambah suasana jadi panas. Pernyataan Bu Risma ingin membantu (mengelola sampah) bukan Ibu datang ke Jakarta, tapi memberikan masukan, pengalaman bagaimana mengelola sampah di Surabaya, itu juga Ibu sudah membantu," kata Fikser.

Fikser menegaskan, sejak awal Risma tak pernah berniat mencampuri urusan permasalahan sampah di Jalarta.

Apa yang dilakukan Risma, menurut Fikser, hanya menjawab pertanyaan DPRD DKI saat melakukan studi banding tentang pengelolaan sampah di Surabaya.

"Jadi dari awal itu Bu Risma tidak ada urusannya mencampuri urusan apa yang di Jakarta. Mereka datang belajar dan Ibu hanya menjelaskan tentang program yang telah dilakukan di Surabaya," ujar Fikser.

Meski demikian, Fikser mengaku bahwa Pemkot Surabaya akan mempertimbangkan dengan serius untuk membawa pernyataan Marco tersebut ke ranah hukum.

Ia menyampaikan, bidang hukum Pemkot Surabaya tengah mempelajari dan melakukan kajian hukum dari pernyataan Marco itu.

"Terkait dengan tweet itu, selain kita menyesalkan, kita sedang mendiskusikan hal ini dengan bagain hukum untuk kita lihat dari kajian hukumnya bagaimana nanti, kita lagi pelajari," kata Fikser.

Baca juga: Penjelasan Risma soal Duduk Perkara Pengelolaan Sampah yang Berujung Komentar Anies Baswedan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com