Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Potong Rambut Separuh Tiba-tiba Listrik Mati, Tukang Cukur Pun Bingung...

Kompas.com - 05/08/2019, 20:20 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Biasanya kita kasih potongan harga kalau terjadi gangguan. Tiga hari garansi. Bisa balik lagi," katanya.

Bukan hanya itu, dampak pemadaman listrik juga terjadi pada pelanggannya yang saat itu baru selesai mencuci rambut. Biasanya menggunakan mesin pengering rambut, namun karena kondisi mati lampu, maka pengeringan rambut dilakukan manual menggunakan handuk.

"Kita gak pakai hairdryer jadinya pakai handuk walau gak terlalu kering," katanya.
Akhir pekan, lanjutnya, pelanggan Brocode sendiri biasanya cukup banyak. Namun karena pemadaman itu akhirnya sebagian pelanggannya harus menunggu listrik menyala untuk potong rambut.

"Ditaruh dulu nomor kontaknya, saat menyala dihubungi. Tapi kemarin di sini nyala setengah 6 sore. Ada 15 pelanggan," katanya.

Rugi Rp 10 juta

Yeremia mengatakan, pemadaman listrik yang terjadi serentak di beberapa daerah di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten, pada pukul 11.48 WIB, Minggu kemarin.

Pemadaman ini dikeluhkan warga. Selain mengganggu aktivitas, pemadaman ini juga berdampak pada mata pencaharian warga. 

Baca juga: Listrik Padam, Sejumlah Media Cetak di Jabar Tidak Terbit

Seperti yang terjadi pada bisnis cukur rambut di Bandung yang bernama Brocode. Pemilik Brocode, Yeremia mengatakan, pemadaman listrik serentak itu mengakibatkan barbershop miliknya mengalami kerugian hingga Rp 10 juta.

Pasalnya, pemadaman listrik itu menyebabkan beberapa cabang ukur rambut miliknya di Bandung Raya seperti di Dago, Cihapit, Jatinangor, dan Cimahi, tidak beroperasi.

Sebab, bisnis barbershop ini sebagian besar bergantung pada listrik, karena alat yang digunakannya didominasi mesin cukur. Meski memang gunting cukur juga bisa digunakan, namun tidak efektif.

"Secara bisnis rugi satu hari, tapi mau gimana lagi risiko pasti ada dalam bisnis," ucap Yeremia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com