Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gadis Asal Natuna, Kejar Mimpi hingga Masuk UGM

Kompas.com - 05/08/2019, 17:03 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Tangan Putri Wulandari tampak bergetar. Tangan kirinya meremas tangan kanannya secara bergantian.

Seakan - seakan masih tidak percaya bahwa dirinya berdiri bersama 8.408 mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) di Lapangan Grha Sabha Pramana.

Tangis Putri Wulandari pun pecah di belakang panggung utama upacara pembukaan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) di Lapangan Grha Sabha Pramana, Sabtu (3/8/2019). 

Ia tidak mengira dinobatkan sebagai mahasiswa baru UGM dengan daerah paling jauh dan terluar tahun 2019 yakni berasal dari Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau.

"Saya dari kepulauan Riau, tepatnya Natuna, lebih tepatnya lagi tinggal di Pulau Serasan, kalau perjalanan kira-kira sehari semalam naik kapal ke Pontianak, setelah itu baru melanjutkan dengan pesawat," ujar Putri Wulandari seperti dikutip dari siaran resmi Humas UGM, Senin (5/8/2019).

Baca juga: Kisah Mahasiswa Termuda UGM Berusia 15 Tahun, Ingin Sekolah Reguler hingga Masuk SD Usia 5 Tahun

Putri menceritakan, ayahnya berprofesi sebagai nelayan. Sedangkan ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga.

Penghasilan ayahnya sebagai seorang nelayan pun tidaklah besar.

"Setiap bulan rata-rata berpenghasilan 1,5 juta. Beruntung Saya mengikuti Program Afirmasi 3T terdepan, terluar dan terbelakang dan sampai lulus nanti biaya ditanggung pemerintah," ujarnya.

Diungkapkanya, banyak siswa-siswa daerah terpencil tidak melanjutkan kuliah di beberapa perguruan tinggi favorit. Sebab, banyak orangtua yang masih berat hati melepas kepergian anaknya.

Pada awalnya Putri Wulandari juga hanya berkeinginan kuliah yang dekat dengan Pulau Serasan, seperti di Pontianak dan sekitarnya.

Baca juga: Berusia 15 Tahun, Bhagas Nakshatrasakti Menjadi Mahasiswa Termuda UGM

Namun, menjelang berakhir kelas XII, kepala SMA Negeri 1 Serasan memberikan saran dan mengharapkan agar Putri Wulandari bisa meneruskan kuliah yang lebih jauh lagi. Ia pun memutuskan untuk mencoba mendaftar di UGM.

"Alhamdulillah rezekinya lolos di UGM, diterima di Fakultas Farmasi. Ini semua tidak lepas dari anjuran kepala sekolah. Saat itu saya diminta mengambil saja yang targetnya agak jauh, coba-coba saja di UGM, dan alhamdulillah lolos," tuturnya.

Putri merupakan satu dari dua siswa yang berasal dari Kepulauan Riau yang diterima kuliah di UGM. Namun, hanya ia sendiri yang berasal dari Pulau Serasan. Pulau Serasan adalah sebuah pulau yang hingga kini masih diminati Malaysia untuk dikuasai.

"Senang dan bahagia pasti, semoga bisa membanggakan kedua orangtua. Kan jarang-jarang dari Pulau Serasan, teman-teman itu pada takut pilih UGM karena jauh karena transportasi susah dan belum memadai," urainya dengan mata berkaca-kaca.

Putri bercita-cita ingin menjadi seorang apoteker. Selain itu setelah lulus ia juga ingin memiliki klinik di Pulau Serasan.

Sebab Ia prihatin dengan kondisi Pulau Serasan saat ini. Masyarakat masih kesulitan memperoleh obat-obatan. Kalaupun ada, harga obat jauh lebih mahal.

Ia berharap dengan kliniknya nanti bisa membantu masyarakat mengurangi pengeluaran untuk membeli obat.

Putri Wulandari pun sangat mendukung program pemerintah daerah yang fokus pada pendidikan.

Pendidikan bisa memajukan Pulau Serasan agar tidak terlalu tertinggal dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Karenanya,  Ia berharap adik-adik kelas bisa mengikuti jejaknya.

"Setuju jika pemerintah fokus ke daerah terluar, agar pulau terluar bisa lebih maju dan lebih mengabdikan diri mereka ke Indonesia bukan pindah-pindah ke lain negara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com