Menurut Amaliah, korban memang memiliki riwayat penyakit jantung.
"Tadi katanya sempat jatuh saat lari sampai di 8 kilometer. Terus langsung dari tim medis dibantu dibawa ke ambulans dan waktu di resusitasi jantung paru (RJP) tidak merespons. Waktu masuk IGD juga tidak merespons," ujar Amalia.
Ia menyampaikan, tahun lalu korban pernah dirawat di rumah sakit dan didiagnosis sakit jantung setelah bermain tenis. Namun, setelah kondisinya pulih, korban kembali ikut ajang lomba maraton.
"Memang (bapak) punya riwayat jantung. Tapi sudah sembuh, terus sempat ikut Borobudur dan Prambanan Marathon tahun lalu sampai finish 10 km. Tahun ini (lari maraton) di Surabaya," tutur dia.
Saat ini, Jenazah Husnun sudah dibawa ke rumah duka di Perumahan Srikandi, Jalan Digul 2, Kelurahan Banul Rejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur untuk dimakamkan di sana.
Sementara itu, jenazah Oentong akan dimakamkan di Solo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.