PADANG, KOMPAS.com - Ketua DPP PKS Tifatul Sembiring menegaskan bahwa PKS tidak akan bergabung dengan koalisi pemerintah.
Apalagi, jika langkah itu hanya untuk mendapatkan kursi menteri di kabinet. PKS, kata Tifatul, akan berada di barisan oposisi untuk mengkritisi pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Kalau semua bergabung ke pemerintah demokrasi kita jadi tidak sehat, sebab semua nurut saja sama apa yang dikatakan pemerintah," kata Ketua DPP PKS Bidang Wilayah Tifatul Sembiring di Padang, Sabtu (3/8/2019), dikutip Antara.
Baca juga: Kisah di Balik Berdirinya Partai dan Ormas Eks Kader Golkar dan PKS
Ia menyampaikan hal itu usai kegiatan pembekalan calon anggota DPR dan DPRD terpilih PKS di Sumatera Barat.
Menurut Tifatul, jika semua parpol bergabung dengan koalisi pemerintahan tidak ada check and balance terhadap pemerintahan. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan membuat aspirasi masyarakat tak tersalurkan.
Tifatul juga meyakini Partai Gerindra, yang pernah satu koalisi dengan PKS saat Pilpres 2019, tak akan gegabah bergabung dengan koalisi pemerintah walaupun tawaran yang dijanjikan cukup menggiurkan.
"Jiwa kesatria itu punya mental baja dan tidak mudah menyerah," ujarnya.
Baca juga: Wasekjen PDIP: Fungsi Pengawasan pada Pemerintah Melekat di Setiap Parpol
Pada sisi lain PKS mengajak semua komponen bangsa terutama elite untuk berpikir jangka panjang dan tidak bersikap pragmatis hanya demi mengambil keuntungan sesaat.
"Mari berpikir setelah 2024, saat itu Jokowi tidak bisa lagi mencalonkan diri, semua partai akan sama-sama mulai dari nol," kata dia.
Tifatul mengajak semua parpol untuk menyiapkan kepemimpinan nasional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.