Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Buat Kajian, Surabaya Akan Bangun MRT untuk Kurangi Kemacetan

Kompas.com - 31/07/2019, 13:16 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya sedang membuat konsep untuk membangun transportasi massal berbasis rel berupa moda raya terpadu (MRT).

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya sedang melakukan kajian untuk membangun transportasi massal berbasis rel tersebut.

"Sebenarnya kami menggunakan angkutan massal cepat. Jadi, ada pilihan, mau ada MRT atau LRT. Tapi, yang perlu disamakan terlebih dulu adalah feeder-nya, supaya terkoneksi," kata Eri, Rabu (31/7/2019).

Sehingga, ketika MRT atau LRT itu sudah selesai dibangun, kata Eri, masyarakat merasa nyaman menggunakan transportasi massal dari rumah dan tidak bingung menuju stasiun MRT.

Ia menyampaikan, pembangunan transportasi massal tersebut dilakukan untuk mensinkronisasi program pemerintah pusat.

Harapannya, ke depan masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi publik daripada kendaraan pribadi.

Baca juga: 4 Komentar Amien Rais soal Pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT

Di sisi lain, pembangunan transportasi massal berbasis rel itu juga dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan di Surabaya yang diperkirakan akan semakin meningkat di masa mendatang.

"Tapi, yang pasti transportasi publik itu harus nyaman, bersih dan aman. Mulai dari feeder, tempatnya, sampai jalur utamanya," ujar Eri.

Namun, pembangunan MRT tersebut tidak bisa dimulai di masa jabatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sebab, periode kedua Risma sebagai wali kota kurang dari dua tahun.

Meski demikian, sambung Eri, Risma tetap membuat konsep dan kajian untuk mematangkan rencana pembangunan transportasi massal tersebut.

"Bu Risma hanya membuat kajian yang disiapkan untuk menguatkan bahwa sebenarnya kebutuhan MRT ini penting," ujar dia.

Meski Surabaya memiliki wali kota baru, ia memastikan pembangunan MRT di Surabaya itu tetap akan terwujud. Sebab, kata Eri, kebutuhan untuk memiliki transportasi publik berbasis rel di Surabaya sudah sangat mendesak.

"Bahwa kebutuhan memiliki MRT adalah kebutuhan masyarakat Surabaya untuk terhindar dari kemacetan. Semua tergantung dari kajian, sehingga siapa pun wali kotanya, Insya Allah tetap tidak akan diganti," pungkas Eri.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga berencana membangun transportasi massal berbasis rel untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Fattah Jasin mengatakan, pembangunan light rail transit (LRT) untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya sangat dibutuhkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com