Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cucu Risma Beri Nama Dumbo kepada Bayi Gajah Sumatera yang Lahir di KBS

Kompas.com - 31/07/2019, 08:35 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Koleksi gajah di Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) bertambah.

Bertambahnya koleksi gajah itu, setelah pada Senin (22/7/2019) lalu lahir bayi gajah sumatera berjenis kelamin jantan.

Bayi gajah sumatera itu lahir secara normal dan selamat dengan berat badan 122 kilogram, tinggi badan 88 sentimeter dan lingkar dada 118 sentimeter.

Mendapat informasi itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama cucunya kemudian mengunjungi KBS untuk melihat langsung kondisi bayi gajah tersebut.

Baca juga: Bayi Gajah Ditemukan Terjerat dengan Luka Parah di Kaki

Saat melihat kondisi bayi gajah itu, Risma langsung memberikan nama pada bayi gajah yang baru genap berusia tujuh hari tersebut.

"Saya kasih nama bayi gajah ini Dumbo, yang beri nama itu Gwen (cucu Risma)," kata Risma, saat berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya, Selasa (30/7/2019) sore.

Dumbo merupakan adik dari Gonzales (8), hasil perkawinan dari indukan gajah betina yang bernama Lembang (47) dan induk jantan yang bernama Doa (52).

Proses awal perkawinan mereka berlangsung di bulan November 2017.

Dengan lahirnya bayi gajah sumatera ini, koleksi yang ada di KBS menjadi enam ekor.

"Tadi idenya (pemberian nama) Dumbo itu Gwen. Tapi, sebelumnya aku pernah baca cerita soal Dumbo," ujar Risma.

Menurut Risma, setelah banyak membaca literatur, ia menyebut bahwa Dumbo merupakan cerita legenda gajah kecil yang ditinggal mati oleh kedua induknya.

"Karena gajah itu pintar menempatkan diri, sehingga Dumbo ini disukai oleh sekelilingnya dan dijadikan raja di lingkungannya," cerita Risma.

Dengan lahirnya bayi gajah sumatera itu, Risma menilai PDTS KBS mampu mengelolah konservasi satwa dengan baik, meski konservasi satwa itu berada di pusat kota.

Ia juga menyampaikan kondisi PDTS KBS saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya.

Baca juga: Amirah, Bayi Gajah yang Terperangkap di Hutan, Alami Gangguan Hati

"Kondisinya (KBS) jauh lebih bagus saat dulu awal kami terima. Saya kira warga Surabaya bisa melihat kelahiran gajah ini di tengah kota, bukan di tengah hutan. Di mana kotanya cukup padat penduduknya, seekor gajah bisa lahir di kota," ucap Risma.

Pengembangan satwa

Saat ditanya rencana mengenai pengembangan satwa KBS, terutama satwa yang belum memiliki pasangan, Risma memastikan saat ini pihaknya sedang menyiapkan untuk mencarikan pasangan satwa tersebut.

Dalam waktu dekat ini, Risma mengaku bakal mencarikan pasangan untuk satwa Zebra dan Jerapa.

"Ini sekarang lagi kami siapkan untuk bagaimana kami mendapatkan pasangannya itu. Tidak apa-apa misal nanti saya harus berkomunikasi kota di Afrika, saya coba berkomunikasi supaya (satwa) yang jomblo itu bisa dapat pasangan," tutur Risma.

Baca juga: Mengintip Perawatan Bayi Gajah yang Kakinya Hampir Putus di Pidie...

Di samping itu, Risma juga memastikan akan terus mengembangkan KBS yang selama ini dinilai menjadi tempat wisata favorit bagi keluarga untuk berlibur.

Menurut Risma, pengembangan KBS akan dimulai dengan melakukan penambahan akses baru menuju PDTS KBS.

Risma berharap, aksebilitas yang baru itu nantinya dapat semakin mempermudah pengunjung KBS yang datang menggunakan kendaraan besar seperti bus.

"Nanti akses dari Joyoboyo itu juga harus kami tata dulu. Mungkin jadi kebalik, dulu masuknya dari sana (sisi utara) mungkin kebalik. Karena kami lagi menata kawasan ini," tutur Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com