Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kan Memang dari Dulu Saya Bilang Ibu Kota Pindah ke Kalimantan...

Kompas.com - 30/07/2019, 17:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Ibu kota Negara Republik Indonesia akan dipindahkan dari Jakarta ke salah satu wilayah di Pulau Kalimantan.

Ia berjanji akan menyampaikan secara resmi tempat pemindahan ibukota pada Agustus 2019 mendatang.

“Iya kan memang sudah dari dulu saya sampaikan pindah ke Kalimantan. Nah, Kalimantannya yang Kalimantan mana yang belum. Nanti kita sampaikan Agustus lah,” kata Presiden Jokowi usai mengunjungi kawasan wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Selasa (30/7/2019) siang.

Baca juga: Jokowi Ingin Kembangkan Kawasan The Kaldera Toba Nomadic

Menurut Presiden Jokowi, kajian pemindahan ibukota itu hingga saat ini belum rampung.

“Saya kira kalau sudah rampung, sudah tuntas, detailnya sudah dipaparkan, untuk kajian kebencanaan seperti apa, kajian mengenai air, kajian mengenai keekonomian, kajian mengenai demografinya, masalah sosial politiknya, pertahanan keamanan, semuanya karena memang harus komplit,” jelas Presiden Jokowi.

Ia menegaskan, pemerintah tidak ingin tergesa-gesa dalam masalah pemindahan ibu kota negara itu.

Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa pemindahan ibu kota negara dari Jakarta akan diumumkan  langsung oleh Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi dan Iriana Nikmati Glamour Camping di Kawasan Danau Toba

Menurut Bambang, lokasi pemindahan ibukota ada di Pulau Kalimantan. Namun ia enggan menyebutkan nama provinsinya.

“Pulaunya Kalimantan, provinsinya nanti (menyusul),” ujar Bambang.

Sebagaimana diketahui, pada Mei lalu, Presiden Jokowi telah dua tempat di Pulau Kalimantan yang dinilai berpotensi sebagai lokasi ibukota negara. Kedua lokasi itu adalah Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.

Baca juga: Warga Tandai Pijakan Kaki Jokowi di Kabupaten Gunung Mas dengan Botol Kaca

 

Pijakan kaki Jokowi di Gunung Mas ditandai botol kaca

Botol penanda, di mana titik Presiden Joko Widodo mencari feeling ibu kota baru dan menghentakkan kaki di Gunung Mas, Kalimantan TengahAntaranews Botol penanda, di mana titik Presiden Joko Widodo mencari feeling ibu kota baru dan menghentakkan kaki di Gunung Mas, Kalimantan Tengah
Bulan Mei 2019 lalu, Presiden Joko Widodo berkeliling ke sejumlah lokasi di Provinsi Kalimantan Tengah untuk mencari feeling, terkait rencana pemindahan ibu kota negara.

"Saya ini ke lapangan hanya satu, mencari feeling-nya atau perasaannya saja dulu," kata Jokowi didampingi Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto saat berkunjung di Bukit Nyuling, Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas pada Mei 2019 lalu.

Jokowi menyebutkan pemindahan ibu kota masih dikaji oleh tim yang telah dibentuknya.

Saat itu, Jokowi mengatakan, timnya akan kembali datang ke Kalteng untuk meninjau dan mendata apa saja yang diperlukan dalam pengkajian tersebut.

Beberapa pertimbangan yang diambil adalah sosial, politik, dan sosiologi masyarakat.

Baca juga: Mengenal Lilis Lamiang, Kalung Merah yang Digunakan Jokowi Saat Berkunjung ke Gunung Mas

Untuk wilayah Gunung Mas, ia menyebut bebas dari banjir. Hanya saja kesiapan infrastruktur harus dimulai dari nol.

Sementara itu, titik Presiden Joko Widodo menginjakkan kaki di Gunung Mas, Kalimantan Tengah diberi tanda dengan botol kaca oleh warga sekitar.

Komah, salah satu pedagang kelontong di Kabupaten Mas, Kalimantan Tengah berharap agar Presiden Jokowi menetapkan Kabupaten Gunung Mas ebagai lokasi ibu kota baru Indonesia.

Menurutnya, saat Jokowi datang ke Kalimantan Tengah pada Mei 2019 lalu, dalam satu hari dia mendapatkan omzet hingga Rp 20 juta.

Baca juga: BERITA FOTO: Gaya Jokowi Keliling Calon Ibu Kota di Gunung Mas, Pakai Kalung Batu Merah hingga Topi Anyaman

"Waktu Pak Jokowi sampai di sini, jalan-jalan sebentar, warung saya ramai sekali, sampai bisa dapat Rp20 juta per hari waktu itu," kata Komah pemilik warung kelontong di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis (25/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com