Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tandai Pijakan Kaki Jokowi di Kabupaten Gunung Mas dengan Botol Kaca

Kompas.com - 26/07/2019, 12:12 WIB
Rachmawati

Editor

GUNUNG MAS, KOMPAS.com – Komah, salah satu pedagang kelontong di Kabupaten Mas, Kalimantan Tengah berharap agar Presiden Jokowi menetapkan Kabupaten Gunung Mas ebagai lokasi ibu kota baru Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Komah karena saat Presiden Jokowi berkeliling Kalimantan Tengah pada Mei 2019 silam, warungnya banyak didatangi oleh orang. Bahkan dalam  satu hari, dia mendapatkan omzet meleset hingga Rp 20 juta.

Baca juga: Walhi Sebut Kalsel Tak layak Jadi Ibu Kota Baru, Ini Alasannya

"Waktu Pak Jokowi sampai di sini, jalan-jalan sebentar, warung saya ramai sekali, sampai bisa dapat Rp20 juta per hari waktu itu," kata Komah pemilik warung kelontong di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis (25/7/2019).

Komah menuturkan saat itu banyak orang berpakaian dinas yang memborong makanannya. Jenis makanan yang terjual rata-rata adalah minuman, serta kue-kue kering.

Selain itu, oleh warga, titik Presiden Joko Widodo mencari feeling ibu kota baru dan menginjakkan kaki di Gunung Mas, Kalimantan Tengah diberi tanda dengan botol.

Bulan Mei 2019 lalu, Presiden Joko Widodo berkeliling ke sejumlah lokasi di Provinsi Kalimantan Tengah untuk mencari feeling, terkait rencana pemindahan ibu kota negara.

"Saya ini ke lapangan hanya satu, mencari feeling-nya atau perasaannya saja dulu," kata Jokowi didampingi Gubernur Kalteng Sugianto saat berkunjung di Bukit Nyuling, Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas pada Mei 2019 lalu.

Baca juga: Kalbar Masih Menanti Kejelasan Jadi Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia

Jokowi menyebutkan, semuanya masih dikaji oleh tim yang telah dibentuknya.

Ia mengatakan, nantinya tim tersebut akan kembali datang ke Kalteng untuk meninjau dan mendata apa saja yang diperlukan dalam pengkajian tersebut.

Beberapa pertimbangan yang diambil adalah sosial, politik, dan sosiologi masyarakat
Untuk wilayah Gunung Mas, ia menyebut bebas dari banjir. Hanya saja kesiapan infrastruktur harus dimulai dari nol.

Jokowi menyebut, setelah semuanya matang dan selesai dikaji, barulah tim menyampaikan semua itu kepadanya dan dari situlah keputusan baru bisa diambil.

"Yang jelas kalau feeling-nya sudah dapat, hitung-hitungan dan kalkulasi lainnya akan lebih mudah," kata dia.

Baca juga: 2 Kali Bertemu Pemerintah Pusat, Pemprov Ingin Yakinkan Kaltim Layak Jadi Ibu Kota Baru

Lebih lanjut ia menjelaskan, semua daerah yang ditinjaunya bersama tim penilai, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Untuk itu semua pihak diminta bersabar dan menunggu tim bergerak untuk melakukan kajian secara menyeluruh.

Rencana pemindahan ibu kota ke lokasi yang baru itu, ujar Jokowi, merupakan sebuah visi besar dan jangka panjang dalam rangka mempersiapkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com