Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pesisir Waduk Jatigede Krisis Air Bersih, Mandi Pakai Air Galon

Kompas.com - 30/07/2019, 15:28 WIB
Aam Aminullah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Musim kemarau yang berkepanjangan membuat warga di sejumlah desa di wilayah pesisir Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengalami krisis air bersih.

Bahkan, dalam kurun sebulan ini, krisis air bersih makin parah dan melanda sejumlah desa di Kecamatan Jatigede ini.

Seperti dialami warga Desa Cijeunjing. Karena sumber air yang ada sudah mengering, banyak warga beraktivitas mandi, cuci, dan kakus di Sungai Cilutung, yang berlokasi di wilayah Desa Darmawangi, Kecamatan Tomo.

Baca juga: Bencana Kekeringan di Ponorogo, Dua Kecamatan Krisis Air Bersih

Warga Desa Cijeunjing, Edah Jubaedah (48) mengatakan, sumber mata air seperti sumur saat ini sudah kering.

"Ada sumber mata air yang masih ada airnya, tapi kami harus antre dari pagi. Tapi, untuk mencuci, kami tetap harus ke Sungai Cilutung di Desa Darmawangi. Walaupun jaraknya jauh dari desa kami, tapi tidak ada sumber air lain di sini," ujar Endah, kepada Kompas.com, Selasa (30/7/2019).

Edah menuturkan, untuk mencukupi kebutuhan air minum, dengan terpaksa warga harus membeli air galon.

Tak jarang pula, untuk memenuhi stok kebutuhan air bagi keluarga, dia membeli air ke pedagang air untuk disimpan di bak penampungan air.

"Untuk mandi, kami terpaksa juga harus beli air galon," ujar dia.

Warga di desa lainnya mengeluhkan hal serupa. Musim kemarau tahun ini membuat sumber mata air di wilayah Desa Ciranggem kekeringan.

Warga Desa Ciranggem Darman (52) menyebutkan, kesulitan air bersih sudah dirasakan sejak dua bulan lalu.

"Tahun ini kondisinya lebih parah dari tahun lalu. Sudah dua bulan ini kesulitan air. Khusus untuk minum kami beli air galon. Tapi, untuk mandi dan cuci kami harus ke sungai, walau jauh tidak ada sumber air lain," ujar dia.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Sumedang Yedi mengatakan, sejumlah wilayah di Sumedang memang rawan kekeringan.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Cianjur Meluas, Warga Gunakan Air Keruh untuk Mandi

"Kami sudah melayangkan surat ke pihak kecamatan. Manakala terjadi kekeringan di wilayahnya untuk segera melaporkannya ke BPBD," ucap dia.

Sehingga, kata Yedi, dengan adanya laporan tersebut, pihaknya bisa langsung turun ke wilayah kekeringan.

"BPBD sudah menyiapkan anggaran untuk dropping air bersih ke masyarakat yang terdampak. Surat pemberitahuan ini sudah kami sampaikan melalui kecamatan jauh hari sebelumnya. Jadi, kalau ada wilayah kekeringan, kami harapkan cepat informasikan, biar cepat juga kami mengantisipasinya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com