Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 15.040 Jiwa di Banyumas Krisis Air Bersih

Kompas.com - 08/07/2019, 15:06 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Memasuki musim kemarau, krisis air bersih di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, semakin meluas.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Ariono mengatakan, saat ini terdapat 14 desa yang tersebar di sembilan kecamatan dari total 27 kecamatan mengalami krisis air bersih.

"Sampai saat ini ada 14 desa yang mengalami krisis air bersih akibat kekeringan. Total ada sekitar 15.040 jiwa yang mengalami krisis air bersih," kata Ariono di Purwokerto, Jateng, Senin (8/7/2019).

Baca juga: 3 Bulan Krisis Air Bersih, Warga di Cianjur Terpaksa Manfaatkan Sungai Kotor

Ariono menyebut krisis air bersih terjadi di Kecamatan Patikraja, Desa Karanganyar, Kecamatan Sumpiuh, Desa Nusadadi dan Karanggedang. Kemudian, di Kecamatan Karanglewas (Kediri dan Tamansari), serta Kecamatan Rawalo di Banjarparakan dan Tipar.

Kemudian di Desa Srowot, Kecamatan Jatilawang, Desa Pekuncen, Kecamatan Purwojati Desa Karangtalun Kidul dan Kalitapen, Kecamatan Cilongok Desa Panusupan dan Jatisaba dan Kecamatan Tambak Desa Buniayu.

"Sampai saat ini kami telah mengirimkan bantuan air bersih sebanyak 61 tangki atau sekitar 305.000 liter," ujar Ariono.

Baca juga: Awal Musim Kemarau, 37 Desa di Sumedang Rawan Krisis Air Bersih

Berdasarkan data BPBD, secara keseluruhan terdapat 71 desa/kelurahan kecamatan di Banyumas yang rawan krisis air bersih. Desa tersebut tersebar di 17 kecamatan dari total 27 kecamatan yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com