PURWOKERTO, KOMPAS.com - Memasuki musim kemarau, krisis air bersih di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, semakin meluas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Ariono mengatakan, saat ini terdapat 14 desa yang tersebar di sembilan kecamatan dari total 27 kecamatan mengalami krisis air bersih.
"Sampai saat ini ada 14 desa yang mengalami krisis air bersih akibat kekeringan. Total ada sekitar 15.040 jiwa yang mengalami krisis air bersih," kata Ariono di Purwokerto, Jateng, Senin (8/7/2019).
Baca juga: 3 Bulan Krisis Air Bersih, Warga di Cianjur Terpaksa Manfaatkan Sungai Kotor
Ariono menyebut krisis air bersih terjadi di Kecamatan Patikraja, Desa Karanganyar, Kecamatan Sumpiuh, Desa Nusadadi dan Karanggedang. Kemudian, di Kecamatan Karanglewas (Kediri dan Tamansari), serta Kecamatan Rawalo di Banjarparakan dan Tipar.
Kemudian di Desa Srowot, Kecamatan Jatilawang, Desa Pekuncen, Kecamatan Purwojati Desa Karangtalun Kidul dan Kalitapen, Kecamatan Cilongok Desa Panusupan dan Jatisaba dan Kecamatan Tambak Desa Buniayu.
"Sampai saat ini kami telah mengirimkan bantuan air bersih sebanyak 61 tangki atau sekitar 305.000 liter," ujar Ariono.
Baca juga: Awal Musim Kemarau, 37 Desa di Sumedang Rawan Krisis Air Bersih
Berdasarkan data BPBD, secara keseluruhan terdapat 71 desa/kelurahan kecamatan di Banyumas yang rawan krisis air bersih. Desa tersebut tersebar di 17 kecamatan dari total 27 kecamatan yang ada.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.